TEMPO.CO, Ternate - Sedikitnya 25 ribu anak muda Maluku Utara tercatat masih menganggur. Jumlah tersebut bertambah 7 ribu orang dari sebelumnya 18 ribu pada Agustus 2013.
"Padahal, kelompok tenaga kerja usia muda sangatlah penting unuk menggerakkan ekonomi daerah,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Muhammad Habibullah, Jumat, 6 November 2014. (Baca juga: 26 Ribu Penduduk Maluku Utara Pengangguran)
Muhammad mengatakan bertambahnya jumlah pengangguran pada kelompok usia produktif di Maluku Utara umumnya disebabkan bertambahnya penduduk dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Kondisi itu kian diperburuk kala ketersediaan lapangan kerja untuk kelompok usia produktif di Maluku Utara sangat rendah.
Hingga Agustus 2014, jumlah tenaga kerja usia ini saja di Maluku Utara telah mencapai 753 ribu orang atau bertambah 2,55 persen dibanding Agustus 2013 yang mencapai 735 ribu orang.
Menurut Muhammad, dari jumlah pengangguran usia produktif, Kota Ternate menjadi daerah yang paling tinggi jumlah penganggurannya, yakni mencapai 8 ribu orang. Posisi kedua ditempati Kabupaten Kepulauan Sula yang mencapai 5,2 ribu orang dan peringkat ketiga diduduki Halmahera Utara dengan 2,9 ribu.
Hasby Yusup, staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate, menuturkan bahwa masalah tingginya pengangguran di Maluku Utara sesungguhnya merupakan cerminan kinerja pemerintah daerah yang cenderung lebih mengutamakan program pembangunan jangka pendek.
BUDHY NURGIANTO
Berita lain:
Dubes AS: Menteri Susi Tangguh
Motif Pembunuhan Manajer Cantik di Bekasi
Menteri Sofyan Pastikan Harga BBM Naik Bulan Ini