TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama As'ad Said Ali disebut disorongkan organisasi massa Islam itu untuk menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. Orang dekat Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj bahkan menyebut NU satu suara agar As'ad menjadi orang nomor satu di Badan Intelijen. (Baca: Komnas HAM Tak Rekomendasikan As'ad Jadi Kepala BIN)
"Dukungan terhadap As'ad itu juga sudah disampaikan Said Aqil ke Presiden Jokowi," kata petinggi NU yang enggan disebut namanya saat dihubungi Senin, 3 November 2014. Namun, informasi ini belum terkonfirmasi ke Said Aqil. Sambungan telepon dan pesan singkat yang dilayangkan ke telepon seluler Said tak berbalas.
Baca Juga:
Katib Aam (Sekretaris) Dewan Syuriah PBNU Malik Madani sepakat pencalonan As'ad sebagai Kepala Badan Intelijen. Kata Malik, ini adalah sebuah kebanggaan bagi NU bila pemerintah Jokowi memberikan kepercayaan kepada As'ad untuk menjadi Kepala Badan Intelijen.
"Namun, itu bukan karena dorongan NU," kata Malik. Musababnya, kata Malik, NU adalah organisasi sosial dan agama yang tidak ada kaitannya dengan perebutan politik. (Baca: Kandidat Kepala BIN, Fachrul Rozi Tidak Tahu)
Menurut Malik, As'ad sangat pantas menjadi Kepala BIN lantaran pengalamannya. As'ad telah beberapa kali menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara di bawah sejumlah pimpinan berbeda. As'ad pernah menjadi bawahan A.M. Hendropriyono, Sutanto, dan Syamsir Siregar. "Pengalaman As'ad jarang ditemukan pada tokoh lainnya," kata Malik.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok