TEMPO.CO, Kediri - GN, pasien terduga pengidap virus ebola di Kediri, ternyata sudah dipantau tim Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sejak pertama kali tiba dari Liberia. Karena itu, ketika dia mengeluhkan suhu tubuhnya meningkat disertai rasa nyeri pada tenggorokan, GN langsung dilarikan ke rumah sakit.
Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pare, Kediri, Sulistiono, mengatakan kondisi GN telah dipantau tim Dinas Kesehatan sejak dia tiba di Indonesia. Pengawasan ketat dilakukan karena yang bersangkutan tinggal cukup lama di Liberia, salah satu negara endemis ebola. "Jadi sudah lama dia kami awasi," kata Sulistiono, Senin, 3 November 2014. (Baca sebelumnya: Pasien Terduga Ebola Sering Nganggur di Liberia)
Setelah diperiksa oleh petugas kesehatan bandara, GN diberi surat pengantar untuk diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Sejak itulah petugas kesehatan setempat terus memantau kondisi kesehatan GN, yang sudah berkumpul dengan keluarganya. Karena itu, ketika tubuhnya panas dan nyeri telan, petugas segera merujuk GN ke RSUD Pare untuk dilakukan pemeriksaan.
Penanganan ini, menurut Sulistiono, menunjukkan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur penanganan ebola. Dia membantah jika dikatakan ada pembiaran terhadap GN sejak pertama kali tiba di Kediri pada 6 Oktober 2014. (Baca pula: Kondisi Membaik, Pasien Terduga Ebola Dikarantina)
Dokter spesialis saraf ini juga menegaskan rumah sakitnya siap menangani pasien ebola setiap saat. Dengan dua kamar isolasi dan dukungan peralatan keamanan diri bagi petugas medis, rumah sakit ini dinyatakan layak merawat pasien ebola lain yang mungkin akan muncul. "Kita juga punya dokter spesialis dalam yang mumpuni," katanya. (Baca juga: Alasan Pasien Terduga Ebola Pulang ke Indonesia)
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
Kata ICW Soal Calon Jaksa Agung Widyo Pramono
Raden Nuh Ditangkap, Kantor Asatunews.com Sepi