TEMPO.CO , Yogyakarta: Wakil Sekretaris DPC PPP Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afshochi mengatakan mereka tetap menolak keluar dari koalisi Prabowo Subianto. Namun, PPP Kota Yogyakarta bersedia menerima Romahurmuziy sebagai KEtua Umum PPP dengan beberapa syarat.
Menurut Fauzi, dorongan mempertahankan koalisi itu karena sejauh ini sudah terwujud kontrak dalam Koalisi Merah Putih DIY. Bahwa PPP termasuk bagian yang dipersiapkan mendapat jatah kepala daerah pemilu kepala daerah ke depan. “PPP sudah mengusulkan dapat (jatah walikota atau wakil walikota) Kota Yogyakarta, untuk pilkada tahun 2016,” kata dia kepada Tempo Jumat, 17 Oktober 2014. (Baca juga: Mahkamah Sebut Romy Sah Jadi Ketua Umum PPP)
Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur, memutuskan partai mengubah haluan untuk bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo. Sebelumnya, PPP di bawah kepemimpinan SUryadharma Ali mendukung koalisi Pro Prabowo. (Baca juga: PPP Masuk Koalisi Pemerintahan Jokowi)
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kota Yogyakarta Fachruddin menuturkan sebelum ada islah kubu Suryadharma dan Romahurmuziy, PPP Yogyakarta tetap istiqamah sebagai poros tengah yang tak memihak salah satu. “Kami hanya mengaku muktamar islah bersama, bukan kubu Rommy atau SDA,” kata dia.
Fachruddin mengatakan arah PPP berada di koalisi Pro-Prabowo sudah menjadi keputusan Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, Majelis Pakar, dan Mahkamah Partai. “Jadi (berada di KMP) sudah keputusan final dan mengikat,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Untuk Soal Ini, Jokowi Tolak Permintaan Prabowo
Gaya Puan Maharani di Panggung Catwalk
SBY Tinggalkan Rak Buku dan Lukisan di Istana