TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mengisyaratkan bahwa mereka ingin agar Busyro Muqoddas kembali terpilih sebagai pimpinan komisi antirasuah. Juru bicara KPK Johan Budi berharap Dewan Perwakilan Rakyat memilih yang terbaik dari dua usulan kandidat yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dalam situasi saat ini tentu lebih baik jika pimpinan yang dipilih adalah kandidat yang sudah mengenal baik KPK," kata Johan melalui pesan singkat, Kamis, 16 Oktober 2014. Saat ini, ujar Johan, soliditas pimpinan KPK sudah sangat bagus.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja juga berharap DPR memilih Busyro. "Tentu saja kami berharap Pak Busyro masuk," ujar Pandu. (Baca: Capim KPK, SBY Kirim Nama Busyro dan Roby ke DPR)
Ketua Tim Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Amir Syamsuddin menyerahkan dokumen hasil seleksi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tim menyerahkan dua nama sebagai calon pengganti Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas dengan klaim nilainya setara. "Kami menyerahkan nama Busyro Muqqodas dan Robby Arya Brata ke Presiden," kata Amir.
Seleksi calon pimpinan KPK diikuti 104 orang, yang langsung tersisa 64 calon usai tes administrasi. Seleksi makalah diikuti 59 orang karena lima tak hadir. Hanya sebelas orang yang lulus seleksi profil dan menyisakan enam calon. Dari hasil seleksi wawancara, terpilihlah Busyro dan Roby. (Baaca: Siapa Roby Brata, Pesaing Busyro Jadi Bos KPK?)
Roby Arya Brata sendiri adalah Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet dan Asisten Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Birokrasi. Roby aktif sebagai analis antikorupsi dan kebijakan publik.
Kedua kandidat tersebut nantinya akan diserahkan Presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti uji kelayakan. Nantinya DPR akan memilih satu orang untuk menduduki kursi pimpinan KPK.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kua
Perpu Pilkada Bisa Hambat Ahok Jadi Gubernur?
Hamdan Zoelva: MK di Titik Terendah