TEMPO.CO, Palembang - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri) sukses menggelar pemilihan presiden mahasiswa (presma) dengan cara electronic-voting (e-voting). Cara tersebut diklaim menjadi yang pertama diterapkan oleh para mahasiswa di Indonesia dalam memilih presiden mereka.
Pemilihan dengan basis penerapan teknologi informasi ini diyakini hemat biaya dan dapat dipercaya. Selanjutnya, dosen dan mahasiswa Fisip Unsri menginginkan e-voting dapat digunakan dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif pada masa mendatang.
"Teknologinya sederhana sekali sehingga tidak butuh banyak biaya dan tenaga," kata Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fisip Unsri, Andries Lionardo, Jumat, 10 Oktober 2014. Menurut Andries, menilik keberhasilan kampusnya, maka sangat tepat bila teknologi diberlakukan dalam pemilu yang lebih luas lagi.
Paling tidak dalam waktu dekat ini pihaknya menginginkan setiap pemilihan dekan hingga rektor dapat menggunakan cara terbaru ini. Karena dalam sistem e-voting terdapat pula unsur penerapan ilmu yang didapat di kampus.
Bila dibandingkan dengan masa pemilu raya sebelumnya, dalam pemilihan kali ini angka partisipasi mahasiswa lebih tinggi, yakni mencapai hampir 90 persen. Alasannya sederhana, para mahasiswa merasa lebih cocok dengan sarana e-voting, seperti laptop yang sudah sangat akrab dengan keseharian mereka.
Selain itu, waktu tunggu tidak terlalu lama sehingga para mahasiswa dapat kembali mengikuti perkuliahan usai memberikan hak suaranya. "Ini karya mahasiswa yang disokong Pemerintah Kabupaten Musi Rawas."
PARLIZA HENDRAWAN
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan