TEMPO.CO, Palembang - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya sukses memilih presidennya dengan menggunakan sistem e-voting. Sebanyak 1.200 mata pilih menjadi rebutan dua kandidat dalam pemilihan yang berlangsung di dua tempat pemungutan suara. Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fisip Unsri Andries Lionardo mengatakan penerapan e-voting merupakan yang pertama kali diterapkan oleh mahasiswa di Indonesia.
"Belum ada kampus lain yang menerapkan sistem e-voting. Unsri pionirnya," kata Andries Lionardo, Kamis, 9 Oktober 2014. Menurut dia, dalam sistem e-voting ini, akurasi data pemilih dan data hasil pemungutan suara dapat dipertanggungjawabkan secara cepat oleh panitia dan tim pemantau saat itu juga. Selain itu, penerapan e-voting dapat menekan kesalahan sekecil mungkin.
Dengan sekali "klik", para mahasiswa ini telah menggunakan hak suaranya. Andries menambahkan, angka partisipasi sangat tinggi karena mahasiswa merasa lebih nyaman dan tidak perlu membuka surat suara dan mencoblos. Waktu tunggu juga tidak terlalu lama sehingga mahasiswa dapat kembali mengikuti perkuliahan setelah memberikan hak suaranya. "Ini karya mahasiswa yang disokong Pemerintah Kabupaten Musi Rawas."
Dalam pemilihan yang berlangsung hampir satu hari penuh itu, pasangan nomor urut 1, Hairunnas-Dede, unggul atas pasangan nomor urut 2, Ramdoni-Gilang Asmara. Komisi Pemilihan Umum BEM Fisip Unsri menyediakan dua tempat pemungutan suara (TPS), masing-masing di kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir, dan kampus lama di Bukit Besar Palembang. Selama proses pemilihan berlangsung, mahasiswa di dua kampus berbeda itu sangat antusias menuju bilik suara.
Fitri, seorang mahasiswa Fisip Unsri, termasuk yang menggunakan hak pilihnya. Ia datang memenuhi undangan KPU untuk memilih calon presiden terbaiknya. Fitri berharap e-voting dapat diterapkan dalam pemilihan rektor Unsri pada masa mendatang. Bahkan Fitri berharap, ke depan, pemilihan legislatif dan presiden di Indonesia dapat menggunakan e-voting. "Lebih sederhana karena saya tidak perlu buka lembaran surat suara, cukup menggunakan mouse komputer," kata Fitri.
PARLIZA HENDRAWAN
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan