Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Adat Klaim Tak Dilibatkan dalam Soal Asap

image-gnews
Warga berusaha memadamkan api yang membakar lahan tidak jauh dari pemukiman di Kelurahan Baamang Barat, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 7 September 2014. Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kabut asap tebal dan terganggunya tiga jalur transportasi, darat, laut dan udara. ANTARA/Untung Setiawan
Warga berusaha memadamkan api yang membakar lahan tidak jauh dari pemukiman di Kelurahan Baamang Barat, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 7 September 2014. Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kabut asap tebal dan terganggunya tiga jalur transportasi, darat, laut dan udara. ANTARA/Untung Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Ketua Badan Pelaksana Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara, Mualimin Pardi Dahlan, menyesalkan sikap pemerintah tidak melibatkan masyarakat adat dalam menanggulangi dan mencegah kebakaran lahan dan hutan. Padahal, masyarakat adat sangat memahami keadaan hutan di wilayahnya.

"Masyarakat tidak pernah dilibatkan dan kami justru sering dijadikan sasaran kesalahan dan dikorbankan," kata Mualimin Pardi Dahlan, Senin, 22 September 2014.

Selasa pekan lalu, pemerintah telah meratifikasi aturan ihwal penanganan asap lintas batas. Menurut aturan itu, pemerintah akan mulai menggandeng masyarakat adat untuk ikut serta mengatasi kebakaran lahan yang berdampak munculnya kabut asap.

Menurut Mualimin, masyarakat adat juga memiliki aturan-aturan dalam mengelola dan memanfaatkan hutan sebagai lingkungan tempat hidup mereka. "Mereka bisa menjaga hutan dari ancaman kebakaran," ujarnya.

Selama ini, kebakaran hutan sering disebabkan oleh perluasan lahan dengan cara membakar pohon dan semak-semak. Tradisi inilah yang menyebabkan Pulau Sumatera dan Kalimantan sering dilingkupi kabut asap yang bisa mengganggu aktivitas dan perekonomian warga.

Menurut mantan Kepala Biro Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sumatera Selatan ini, bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan tidak akan pernah berhenti selagi pemerintah hanya mendahulukan kepentingan pemodal dalam menguras jutaan hutan yang ada di Sumatera, Kalimantan, juga Papua. Masyarakat adat pesimistis ada perubahan cara pandang pemerintah dalam menanggulangi kebakaran lahan dan hutan.

"Ini karena ada pembiaran pemerintah, sehingga faktanya kebakaran terluas itu ada di areal konsesi mereka (perusahaan)," ujar Mualimin Pardi Dahlan. (Baca: Ada 1.333 Hot Spot di Sumsel, Sebagian Besar HTI)

Dia meminta aparat pemerintah dan penegak hukum tidak melupakan proses hukum terhadap pembakar hutan. "Mari belajar bersama masyarakat terkait kearifan lokal yang selama ini berlaku di tengah masyarakat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Selatan Sigit Wibowo memastikan pihaknya sudah menggandeng masyarakat di sekitar hutan dalam upaya menjaga hutan dari ancaman kebakaran ataupun pencurian kayu. Kerja sama tersebut sudah berlangsung lama dan akan terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. "Bagi kami, masyarakat itu mitra terdepan, dan tidak mungkin kami menganggap enteng kehadiran mereka," kata Sigit Wibowo.

Dinas Kehutanan melalui UPTD Pengendalian kebakaran lahan dan hutan juga telah memberikan pelatihan pengendalian kebakaran untuk masyarakat desa. Sebanyak 2.150 warga dari 210 Desa sudah dibina. (Baca: Selama 2014, Polda Riau Tangkap 233 Pembakar Hutan)

Khusus bagi desa yang rawan kebakaran, pemerintah memberikan peralatan pemadam kebakaran untuk menjadi inventaris desa. Selain itu, Dinas Kehutanan juga menyediakan sarana transportasi air untuk patroli kebakaran sebanyak enam unit bagi enam desa prioritas dan satu unit speedboat untuk Manggala Agni Daerah Pperasi Ogan Komering Ilir. "Tidak hanya ilmu, kami juga beri warga desa uang lelah."

PARLIZA HENDRAWAN

Berita Lain
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY 
Istri AKBP Idha Endri Ditahan
Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

9 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

12 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

14 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

14 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

14 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.


Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

14 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.


Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

19 hari lalu

Kebakaran hutan membakar area di Santa Juana, dekat Concepcion, Cile, 4 Februari 2023. REUTERS/Ailen Diaz
Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

26 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


KLHK Lawan Putusan Pailit Perusahaan Pembakar Hutan, Ungkap Persekongkolan Kurator

45 hari lalu

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Rasio Ridho Sani, kedua dari kiri, saat konferensi pers di Kantor KLHK, Senin 12 Februari 2024. TEMPO/IRSYAN
KLHK Lawan Putusan Pailit Perusahaan Pembakar Hutan, Ungkap Persekongkolan Kurator

KLHK mengumumkan tengah melakukan perlawanan atas putusan pailit PT RKK oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan.


Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

52 hari lalu

Pohon-pohon terbakar menyusul meluasnya kebakaran hutan di Vina del Mar, Chili 3 Februari 2024. REUTERS/Rodrigo Garrido
Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

Kebakaran hutan yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan disebut Presiden Chile sebagai tragedi sangat besar.