TEMPO.CO, Bojonegoro - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur memilih untuk menjadi oposisi pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Alasannya, dengan bersikap di luar pemerintahan, PAN bisa lebih kritis dan tegas.
“Ya, kita pilih di luar pemerintahan Jokowi,” ujar Sekretaris DPW PAN Jawa Timur Kuswiyanto kepada Tempo, Minggu, 21 September 2014.
Penegasan Kuswiyanto ini menanggapi sikap pengurus DPP PAN yang datang dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan. Padahal PAN termasuk anggota Koalisi Merah Putih. (Baca juga: PAN dan PPP Disebut Bakal Hadiri Rakernas PDIP.) Menurut Kuswiyanto, kedatangan pengurus DPP PPP ke acara PDIP sebatas menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan sesama partai.
Kuswiyanto mengatakan PAN Jawa Timur lebih suka berada di luar pemerintahan Jokowi. Sikap ini sejalan dengan pernyataan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa yang menyatakan lebih memilih berada di luar pemerintahan presiden terpilih Pemilu 2014.
Meski demikian, DPW PAN Jawa Timur belum memberikan sikap ini kepada DPP PAN di Jakarta. Kuswiyanto pun siap menerima jika DPP PAN memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo optimistis Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional bakal bergabung mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kalau Pak Jokowi sudah optimistis, masak partai tidak optimistis," kata Tjahjo Kumolo di arena Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang, Sabtu malam, 20 September 2014. (Baca juga: PDIP Beri Sinyal Dua Partai Merapat)
SUJATMIKO
Berita lain:
IMS 2014, Hyundai Target Jual 400 Mobil
Sabet Dua Perak, Indonesia Sementara Peringkat 10
Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik