TEMPO.CO, Pati - Yayasan Society for Health, Education, Environment and Peace (Sheep), Jawa Tengah, memberikan pelatihan kepada sejumlah petani di Desa Tandumulyo, Kecamatan Jakenan, Pati. Pada pelatihan uji tanah garapan sawah tersebut, petani dibekali pengetahuan tingkat keasaman pada tanah persawahan mereka.
“Tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi perlu perlakuan khusus agar hasil yang didapat lebih memuaskan,” kata Manajer Yayasan Sheep Area Jawa Tengah Husaini kepada Tempo di lokasi persawahan Tandumulyo, Ahad, 21 September 2014.
Desa Tandumulyo secara geografis berdekatan dengan lepas pantai Laut Jawa. Lokasi yang berdekatan dengan pantai inilah yang, menurut Husaini, mempengaruhi unsur asam pada tanah pertanian di wilayah ini.
Menurut Husaini, secara turun-temurun masyarakat di desa ini lebih senang bercocok tanam padi-padian. Padahal, kalau diperhatikan dari kriteria tanah persawahannya, akan lebih cocok bila ditanami tanaman bawang merah.
Selain tanah, faktor lain yang perlu diperhatikan oleh para petani di sini adalah air yang digunakan untuk mengaliri sawah. Air yang digunakan petani di Tandumulyo diambil dari aliran air Sungai Juwana yang langsung bermuara ke lepas pantai. Hal ini dianggap mempengaruh tingkat keasaman tanah. Dengan demikian, tanaman yang ditanam di sini perlu perlakuan khusus.
“Bukan tanahnya yang bermasalah. Memang butuh perlakuan khusus menanan tanaman di wilayah seperti ini,” ujarnya. Oleh sebab itu, menurut dia, penting petani mengetahui ilmu dasar memahami tanah ini memiliki unsur kandungan asam yang tinggi atau tidak.
FARAH FUADONA
Berita lain:
IIMS 2014, Hyundai Target Jual 400 Mobil
Sabet Dua Perak, Indonesia Sementara Peringkat 10
Mobil yang Bikin Pengemudi Tetap Eksis di Medsos