TEMPO.CO, Riau - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti sejumlah wilayah Riau dalam sepekan terakhir mulai menipis. Jarak pandang berangsur membaik dan aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II kembali normal. Namun, kualitas udara di Riau masih tidak sehat. (Baca: Tertutup Asap, Pesawat Tertahan di Kualanamu)
"Asap mulai menipis, jarak pandang di Riau mulai membaik," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Agus Widodo saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 September 2014. (Baca: Garuda Khawatir Efek Domino Penundaan karena Asap)
Menurut Agus, kabut asap yang mengepung di wilayah Riau dalam sepekan terakhir lebih dominan merupakan asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi. Asap sisa kebakaran hutan di wilayah tersebut terbawa angin yang bergerak dari selatan menuju utara sehingga berdampak bagi Riau.
Hari ini pergerakan angin berbalik dari arah timur menuju barat. "Asap kini menyebar ke wilayah Bengkulu dan Sumatra Barat," katanya menjelaskan. (Baca: Asap Hantui Jambi Hingga Akhir September)
Meski mendapat asap kiriman, ada sejumlah titik api yang ditemukan di wilayah Riau, seperti di Pelalawan dan Indragiri Hilir. Namun, hari ini juga tidak diketahui persis jumlah titik api di Sumatera dan Riau. Satelit Tera dan Aqua tidak memantau karena persoalan teknis. "Hari ini pantauan hotspot blank," katanya.
Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru Toni Hendik mengatakan kegiatan penerbangan di bandara sejak pagi tadi mulai normal dan lancar. "Aktivitas bandara aman dan lancar," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Jadi Menteri Jokowi, Gerindra: Insya Allah, Kami Tolak