TEMPO.CO, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mulai memperbaiki tanggul lumpur Lapindo yang jebol di titik 68 Desa Gemposari, Kecamatan Tanggulangin, Rabu, 10 September 2014. Satu unit alat berat (backhoe) sibuk menambal tanggul tersebut.
"Kami harap perbaikan tanggul ini bisa maksimal, sehingga lumpur cair tidak mengalir ke permukiman warga," kata juru bicara BPLS, Dwinanto Hesti Prasetyo, Jumat, 12 September 2014. (Baca berita sebelumnya: Tanggul Lumpur Lapindo di Gempol Sari Jebol)
Baca Juga:
Menurut Dwinanto, BPLS baru mengerjakan perbaikan tanggul setelah berunding dengan warga korban lumpur di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. Warga Renokenongo yang berada di dalam peta area terdampak selama dua bulan terakhir ini getol menghalangi upaya penanggulan sampai ganti rugi mereka dibayar oleh PT Minarak Lapindo Jaya.
Setelah berunding, ujar Dwinanto, sikap warga Renokenongo melunak. "Warga mengizinkan penggunaan alat berat hanya untuk membendung aliran air ke permukiman warga Gempolsari saja, tidak untuk membuat tanggul baru," katanya.
Warga Gempolsari sempat mendesak BPLS agar memperkuat tanggul yang jebol itu. Mereka khawatir genangan air lumpur bakal merendam permukiman. Sikap warga Gempolsari dan Renokenongo yang bertolak belakang ini dikhawatirkan bisa memicu konflik. Namun kepala desa segera turun mendinginkan suasana. (Baca: Tanggul Lapindo Jebol, Lima Rumah Tenggelam)
Sudibyo, salah seorang warga Renokenongo, mengatakan hanya memperbolehkan BPLS menutup tanggul yang jebol. Adapun untuk meninggikan tanggul, warga Renokenongo tetap berkeras akan menghalangi. "Selain menutup tanggul yang jebol, aktivitas BPLS tetap kami larang," kata dia.
Menurut Sudibyo, untuk mencegah kesalahpahaman, warga Renokenongo dan Gempolsari akan bersama-sama mengawasi perbaikan tanggul yang jebol. "Tiga orang termasuk saya akan terus mengawasi pelaksanaan perbaikan tanggul sampai selesai," kata dia.
Sudibyo berujar warga Renokenongo melunak setelah Kepala Desa Gempolsari berunding meminta kesadaran mereka supaya BPLS bisa beraktivitas memperbaiki tanggul. "Karena sudah ada kesepakatan bersama, insya Allah tidak akan ada konflik antarwarga," kata dia. (Baca juga: Bupati dan Korban Lapindo Kecewa pada Menteri PU)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot
5 Juta Username dan Password Gmail Bocor
Gerindra: Ahok Kader Salah Asuhan
Ini Nama Politikus Pro Prabowo Peserta Seleksi BPK
Studi Psikologi: Insiden MH370 Hasil Konspirasi
Dahlan Iskan: Airport Tax Sumbang Kerugian Garuda