Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Derita Korban Kelud, Terpal Bolong di Atap Rumah

image-gnews
Kondisi rumah warga di Dusun Laharpang, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri yang masih rusak akibat diterjang material vulkanik letusan Gunung Kelud pada 13 Februari 2014. Meski masih banyak rumah yang rusak parah namun Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri menyatakan proses rehabilitasi sudah tuntas. TEMPO/Hari Tri Wasono
Kondisi rumah warga di Dusun Laharpang, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri yang masih rusak akibat diterjang material vulkanik letusan Gunung Kelud pada 13 Februari 2014. Meski masih banyak rumah yang rusak parah namun Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri menyatakan proses rehabilitasi sudah tuntas. TEMPO/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Amuk Kelud menyisakan penderitaan yang belum berakhir bagi warga di Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Bantuan yang pernah datang mengalir tak tuntas. Perbaikan rumah terhenti begitu saja menyisakan bolong-bolong yang cukup besar. (Baca bagian pertama: Warga Menunggak Banyak Utang)

Rumah milik Romlah, satu warga, misalnya. Atap rumahnya yang dulu genteng kini kini berubah menjadi asbes seluruhnya. Asbes tersebut adalah bantuan yang diterima dari donator dan pemerintah setempat untuk program rehabilitasi pascaletusan.

Tapi atap bantuan itu hanya mampu menutup ruang utama rumah. Berada di bagian dapur dan teras akan tampak langit sebagai atap. Romlah mengaku harus beradu otot dan hanya mendapatkan enam lembar asbes yang diturunkan tim relawan.

Keterbatasan genteng dan asbes yang diberikan relawan memaksa warga untuk berbagi dengan lainnya. Hal itulah yang membuat pemandangan atap rumah mereka seperti yang terlihat Rabu 10 September 2014 menjadi pelangi, yang terdiri atas genteng lama, genteng baru, asbes, dan seng.

Setidaknya nasib Romlah masih lebih baik dibandingkan Suhadak, warga lainnya. Hingga kini bagian utama rumahnya masih beratap langit. Anggota TNI yang diterjunkan memperbaiki atap rumahnya hanya memasang beberapa buah genteng dan tak mampu menutup seluruh bagian rumah.

Satu-satunya upaya untuk menahan hawa dingin adalah memasang terpal yang kini juga telah robek di sana-sini. “Kalau hujan harus menggeser perabotan agar tidak basah,” katanya ketika ditemui, Rabu 10 September 2014.

Suhandak masih ingat ketika anggota TNI yang memperbaiki rumahnya hanya memasang genteng di bagian ruang tamu dan tengah saja. Sedangkan teras, sebagian kamar belakang, dapur dan kamar mandi dibiarkan terbuka. “Asal tidak kehujanan dulu saja,” kata Suhadak menirukan alasan tentara saat menghentikan perbaikan rumahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pantauan di lokasi, keberadaan rumah yang senasib dengan tempat tinggal Suhadak cukup banyak. Bahkan ada beberapa rumah yang dikosongkan karena hanya menyisakan tembok. Menurut warga, rumah yang rusak parah dan membutuhkan material banyak seperti kayu tidak menjadi prioritas perbaikan. Pemerintah mendahulukan perbaikan atap rumah yang masih kokoh dan tak memakan waktu lama dalam pengerjaannya.

Dan, jangankan untuk membeli materila pasir dan semen untuk melanjutkan rehabilitasi rumah, bagi penduduk yang telah kehilangan sumber pendapatan di lereng Kelud itu, harga selembar asbes dan terpal menjadi sangat sulit dijangkau.

Baca berita sebelumnya: Warga Berniat Mengadu ke Jokowi

HARI TRI WASONO

Terpopuler
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?


Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Perubahan aktivitas Gunung Kelud yang teramati di danau kawahnya. PVMBG juga merekam perubahan itu dalam data seismik. Foto : Twitter
Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.


Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Warga menaiki sampan darurat saat banjir menggenangi Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, 5 Februari 2021. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Konto dan Gude tersebut mengakibatkan tujuh Dusun di empat Desa Kecamatan Bandar Kedungmulyo tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.


Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Para peserta wisata Bandung Offroad menunggu giliran melewati jalur menanjak, untuk menuju pos istirahat dan trek penyesalan Sukawana - Cikole. TEMPO /DWI RENJANI
Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.


Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri berada di kaki Gunung Kelud, Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar ini, menyediakan ratusan jenis anggrek dan kunjungan kebun yang luar biasa. TEMPO/Hari Tri Warsono
Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.


Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.


Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Dua wisatawan menyaksikan sisa letusan di kawasan Gunung Kelud yang gersang pada 16 Maret 2014. Gunung Kelud meletus pada 13 Febuari 2014. Arief Priyono/LightRocket via Getty Images
Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.


Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.


Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.


Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.