TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) akan menyerahkan berkas kasus Munir Said Thalib kepada Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla. "Senin kami akan ke Rumah Transisi," kata Ketua Biro Penelitian Hukum dan HAM Kontras Chrisbiantoro ketika dihubungi Tempo, Ahad, 7 September 2014.
Sebelumnya, kata Chris, Kontras sudah bertemu dengan Tim Transisi dan membahas kasus Munir. "Kami mengingatkan visi dan misi Jokowi-JK mengenai penegakan HAM (hak asasi manusia)," katanya.(Baca:Surat Menlu AS Mengenang 10 Tahun Kematian Munir)
Kontras berharap pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla segera mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis HAM itu. "Kalau bisa penyelesaian kasus ini menjadi prioritas pada tiga bulan hingga setahun awal pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya.
Chris menyatakan cukup optimistis pemerintah mendatang dapat melanjutkan pengusutan kasus Munir. "Optimisme kami antara ada dan tiada. Hanya 50 persen. Tapi kami tetap upayakan," kata Chris.(Baca:Mahasiswa Tuntut Jokowi Tuntaskan Kasus Munir)
Pesimisme muncul karena hadirnya Jenderal TNI (Purnawirawan) A.M. Hendropriyono sebagai penasihat Tim Transisi. Padahal, Hendropriyono diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Munir. "Sepertinya akan sulit karena ada Hendropriyono," ujarnya.
Hari ini tepat satu dekade kematian Munir. Pada 7 September 2004, Munir tewas diracun di dalam pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta menuju Amsterdam. Dalam proses hukum, hanya Pollycarpus Budihari Priyanto yang divonis sebagai pelaku pembunuhan. Atas perbuatannya, Pollycarpus dihukum 20 tahun penjara oleh Mahkamah Agung pada Januari 2008.
PAMELA SARNIA
Baca juga:
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
Di Maria Punya Guru Bahasa Inggris Pribadi
Siswa SMP di Sumenep Diadukan Cabuli 8 Anak
Eks Bupati Aru Thedy Tengko Meninggal di Penjara
Sosiolog: Laporan Ridwan Kamil Bisa Jadi Efek Jera