TEMPO.CO, Parepare - Presiden ke-3 Republik Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie tidak ingin berkomentar terkait isu dan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM). "Nantilah, baru pertanyaan ini dijawab," kata Habibie saat menggelar jumpa pers di aula Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Ke Jokowi, Ini Alasan SBY Ogah Naikkan BBM)
Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu hanya mau menjawab pertanyaan awak media tentang perkembangan Kota Parepare. "Begitu saya memasuki Kota Parepare, perubahan itu sangat terasa. Jalan lebar, bersih, dan sejuk," kata Habibie.
Bahkan, hingga usai jumpa pers digelar, jawaban pertanyaan tentang kenaikan harga BBM tidak kunjung dikeluarkan oleh Habibie.
Wali Kota Parepare H.M. Taufan Pawe mengatakan jumpa pers yang dilaksanakan saat ini bersama B.J. Habibie hanya untuk membahas seputar Kota Parepare, kampung halamannya. “Yang kita bahas, cukup masalah Parepare saja," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran Tempo, saat Habibie menjabat sebagai presiden selama 18 bulan (21 Mei 1998-20 Oktober 1999), Habibie justru menurunkan harga BBM dari Rp 1.200 menjadi Rp 1.000 per liter.
SUARDI GATTANG
Berita Terpopuler
Kenapa Prabowo Tolak Berpidato Seusai Putusan MK?
Hasil Pleno, Demokrat Tetap Koalisi Merah Putih
Fadli Zon dan Muzani Rebutan Kursi Wakil Ketua DPR
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar