TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far mengatakan kader PKB solid dan tak ada yang membuat gaduh. Menurut dia, pihak yang protes dengan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PKB adalah orang luar partai. "Itu yang merecoki adalah orang-orang lama yang sekarang di partai lain," kata Marwan ketika dihubungi Tempo, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Puluhan Baliho Muktamar Gambar Cak Imin Dirusak)
Menurut Marwan, mantan kader yang sekarang berada di partai lain tersebut iri dengan keberhasilan PKB sekarang. Mereka ingin membuat ricuh Muktamar PKB yang akan dihelat pada 30 Agustus-1 September 2014 di Surabaya. (Baca: SBY dan Jokowi Hadiri Muktamar PKB di Surabaya)
Lantaran protes yang muncul bukan dari internal partai, Marwan mengatakan, pengurus pusat tak khawatir dengan upaya adu domba tersebut. Ia yakin kader internal partai tak percaya dengan upaya memecah belah dari partai lain itu. "Tak ada kader PKB yang demo. Mereka yang protes itu dibayar sama orang luar partai," kata Marwan.
Muktamar PKB akan memilih Ketua Dewan Syuro dan Tanfidz. Untuk Ketua Umum DPP, saat ini nama inkumben Muhaimin Iskandar cukup kuat untuk terpilih lagi secara aklamasi. Sedangkan posisi sekretaris jenderal akan dipilih oleh ketua umum. (Baca: Jelang Muktamar, Penantang Muhaimin Belum Muncul)
Selaras dengan kemungkinan Muhaimin kembali menjadi ketua umum, beredar pesan pendek anti-status quo di kalangan internal PKB menjelang muktamar. Pesan pendek yang beredar di sejumlah pengurus daerah PKB Kabupaten Lumajang itu anti-Muhaimin cs.
Bunyi pesan tersebut mengajak untuk mengembalikan PKB ke garis perjuangan pendirinya, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Dari NU utk Indonesia bukan sebalik nya dari NU utk Muhaimin dan Genk nya, Muktamar kali ini tidak boleh dilakukan secara Aklamasi, harus ada upaya kongkrit untuk melawan Statusquo, mendukung keinginan Kyai2 NU Jawa Timur agar Muktamar PKB hanya memilih Ketua Umum Dewan Syuro," bunyi pesan pendek itu.
SUNDARI
TERPOPULER
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo