TEMPO.CO, Lumajang - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Lumajang memutuskan menjagokan Muhaimin Iskandar kembali menjadi Ketua Umum PKB untuk periode lima tahun mendatang. "Kami mendukung Cak Imin dalam muktamar besok," kata Ketua Dewan Tanfidz PKB Lumajang, Muzakky Barizi, Jumat, 29 Agustus 2014.
Muzakky mengatakan keputusan ini sudah dibicarakan secara internal oleh PKB Lumajang. "Kami sudah menggelar rapat Kamis malam kemarin," kata Muzakky. Rapat tersebut membahas teknis pemberangkatan dalam Muktamar PKB yang akan digelar di Kota Surabaya pada Ahad, 31 Agustus 2014. PKB Lumajang juga mengapresiasi kepemimpinan Muhaimin atas PKB selama ini.
"Bentuk apresiasi kami juga adalah mempercayakan kepemimpinan PKB mendatang kepada Cak Imin," ujar Gus Muh, panggilan Muzakky Barizi.
Dia juga mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan ada aklamasi dalam Muktamar PKB yang mempercayakan tongkat kepemimpinan PKB kepada Muhaimin Iskandar lagi. "Otomatis yang dipilih, ya, Cak Imin kalau nanti hanya ada satu calon," katanya.
Gus Muh membantah kabar bahwa ada penggiringan dukungan terhadap Cak Imin melalui instruksi DPP ataupun DPW Jawa Timur. "Enggak ada penggiringan seperti itu," ujarnya. Sejauh ini, kata dia, belum ada figur sentral yang muncul selain Muhaimin. "Sejauh ini yang berkembang masih Cak Imin," katanya.
Sementara itu, di luar gelanggang Muktamar PKB, muncul opini yang diembuskan untuk menolak pemilihan kembali Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB secara aklamasi. Bekas Wakil Ketua DPC PKB Lumajang Nanang Hanafi menyebut aklamasi sebagai budaya gangster atau mafia. "Ada yang takut lengser," katanya. Nanang yang disebut-sebut sebagai pendukung Gus Dur ini mengatakan aklamasi akan mematikan kaderisasi.
Gerakan anti-Muhaimin ini sudah mulai menggelinding di daerah menjelang Muktamar PKB. "Banyak kader-kader PKB yang tak bisa dicampakkan," kata Nanang. Opini ini, kata dia, akan dibangun walau di luar arena muktamar. "Jelas opini ini tidak akan masuk dalam forum. Tapi ini akan berkembang di luar," ujarnya. Dia mengatakan pemilihan secara aklamasi ini ditengarai merupakan wujud ketakutan kelompok status quo terhadap pengkhianatan. "Mereka biasa berkhianat. Karena itu, takut dikhianati," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca juga:
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo