TEMPO.CO, Pacitan - Tim gabungan dari Perum Perhutani, TNI Angkatan Darat, kepolisian, dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masih bersiaga di jalur pendakian Gunung Lawu, Ahad malam, 17 Agustus 2014. Mereka bersiap mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan susulan.
"Sebagian petugas masih di berada atas untuk memantau," kata Kepala BPBD Kabupaten Magetan Agung Lewis saat dihubungi Tempo, Ahad malam.
Menurut dia, pemantauan tetap dilakukan karena asap masih mengebul di hutan sekitar pos 4 dan pos 5 Gunung Lawu yang terbakar pada Sabtu malam, 16 Agustus 2014. Kondisi tersebut membuat petugas khawatir api yang berhasil dipadamkan pada Ahad sore kembali berkobar. Sebab, alang-alang, daun, dan batang pohon sudah mengering, sehingga mudah terbakar.
"Kalau muncul sumber api, petugas sudah siap memadamkan dengan cara digropyok (dipukul dengan dahan kayu)," ujar Agung.
Teknik gropyok ini bisa memadamkan api yang menyala kecil. Sedangkan untuk mengatasi api yang membesar, petugas sudah membuat ilaran (semacam parit) agar si jago merah tidak cepat meluas. Dengan ilaran tersebut, petugas berhasil memadamkan api yang membakar sejumlah titik di tiga hektare lahan hutan Lawu, kemarin.
Agung mengatakan kebakaran hutan itu berdampak penutupan jalur menuju puncak Gunung Lawu melalui pintu masuk Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur; dan Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah. Sebagian pendaki yang sudah telanjur naik untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, ia melanjutkan, telah berhasil turun dengan selamat.
"Kebakaran hutan yang terjadi kemarin tidak membawa korban," ujar Agung.
Kepala Kepolisian Sektor Plaosan Ajun Komisaris Ruwijanto menambahkan, kebakaran hutan di Gunung Lawu sudah bisa diatasi oleh petugas. Peristiwa tersebut hanya membakar alang-alang dan daun kering di wilayah Kesatuan Hutan Lawu dan sekitarnya "Yang terbakar, istilahnya, hanya 'alas' hutannya," katanya. (Baca juga:9 Kilometer Menjelajah Lereng Gunung Merapi)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Lainnya:
Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah
Menebak Isi Hati Megawati di 17 Agustus
Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan