TEMPO.CO, Surabaya - Peristiwa pemerkosaan di Ketintang, Surabaya, yang menimpa Melati diungkapkan oleh Ari (bukan nama sebenarnya), yang diduga sebagai salah satu pelaku juga. Bocah berusia 11 tahun itu ditemui Tempo dan Tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (TP2P2A) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Surabaya pada Selasa, 12 Agustus 2014. Semula, ia ragu bercerita. Namun akhirnya ia pun menceritakan semuanya.
Menurut dia, pada suatu malam sebelum bulan Ramadan, dirinya bersama Hari, anak kelas 2 SMP; Dedi, 8 tahun; Melati, 5 tahun; dan Intan, adik Hari (semua menggunakan nama semaran), bermain bersama. Melati lalu diajak bermain di halaman rumah yang kala itu dalam keadaan kosong dan gelap. Bocah kelas 4 sekolah dasar ini mengaku disuruh Hari menurunkan paksa celana Melati. "Saya disuruh meloroti celana Melati. Sebenarnya enggak mau, tapi dipaksa," katanya.
Hari kemudian memasukkan kemaluannya ke alat vital Melati. Menurut Ari, Dedi pun memasukkan kemaluannya ke dubur Melati pada saat bersamaan. Sedangkan Ari juga melakukan hal yang sama di bagian samping tubuh Melati. Peristiwa ini disaksikan juga oleh Intan. "Melati diperkosa," ujar Ari polos. (Baca: Bocah Lima Tahun Diperkosa Tiga Anak di Surabaya)
Ari menyatakan bahwa perbuatan itu baru pertama kali mereka lakukan. Namun ia mengaku sebelumnya Hari pernah melakukan sodomi kepada dirinya sebanyak tiga kali di kamar mandi rumah petak yang mereka tempati. Bahkan Hari juga pernah menyuruh Ari melakukan seks oral. "Tapi saya enggak mau, saya lari," katanya. (Baca: Jawa Barat Darurat Kekerasan Seksual terhadap Anak)
Sehari sebelumnya, Tempo mencoba bertemu dengan orang tua Melati. Sang ibu menyatakan kasus itu sudah “diselesaikan” oleh ketua RT dan pemilik rumah petak (kos).
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Megawati Usir Media, Sekjen PDIP Beri Penjelasan
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Ini Penyebab Robin Williams Depresi dan Bunuh Diri