TEMPO.CO, Jakarta - Lima saksi mengungkapkan beragam dugaan kecurangan dalam sidang lanjutan perkara Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi, Selasa, 12 Agustus 2014. Berikut ini data saksi dari pasangan nomor 1, Prabowo-Hatta Rajasa, saat memberikan keterangan dalam persidangan.
16. Abdul Haudah - Tim koalisi Merah Putih dari PAN di Kalimantan Selatan
Keterangan saksi: Permasalahannya adalah pada 8 Juli malam ditemukan tumpukan sembako di salah satu kecamatan di Kabupaten Tanggabunggu. Di dalam sembako tersebut terdapat kaus dari pasangan nomor urut 2. Saksi sudah melapor ke Panwalsu, tetapi sampai saat ini belum ada perkembangan dari temuan tim koalisi Merah Putih tersebut.
17. Hasanuddin - Saksi tingkat kabupaten di Kabupaten Hambala Timur, Maluku Tenggara
Keterangan saksi: Adanya suara dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang hilang di Desa Suasangaji. Suara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang hilang ada 752, yang berasal dari TPS 1 dan TPS 2. Saksi sudah melaporkan kepada KPU, tapi alasan yang diberikan karena adanya pemungutan suara ulang (PSU) dan alasan yang menurut saksi tidak jelas.
18. Joko Ariyanto - Saksi mandat tingkat KPUD Tangerang Selatan, Banten
Keterangan saksi: Adanya permasalahan mengenai DPKTb, dengan jumlah DPKTb di Kota Tangerang Selatan sebanyak 45.502. Sudah dilaporkan kepada Panwas, dan Panwas merekomendasikan untuk membuka kotak suara yang jumlah DPKTb-nya di suatu TPS lebih dari 50. Akan tetapi, ini tidak dilakukan oleh petugas KPU.
19. Yanuar Arif Wibowo - Saksi mandat tingkat nasional (KPU pusat)
Keterangan saksi: Banyak sekali data rekapitulasi C1 yang bermasalah dan minta agar penetapan hasil pemilihan presiden diundur. Selain itu, suara yang didapat oleh pasangan Prabowo-Hatta nol di 2.000 TPS di Papua, di 70 TPS di Kalimantan Barat, dan di 63 TPS di Sumatera Utara. Permasalahan tersebut pun belum ada keterangan resmi.
20. Azis Subekti - Saksi mandat tingkat KPU pusat
Keterangan saksi: Meminta untuk menunda mengumumkan hasil rekapitulasi tingkat nasional karena banyak permasalahan yang belum selesai dan masih diproses.
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi