TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengingatkan tentang bahaya virus ebola. Virus ini berpotensi mudah menyebar dengan angka kematian yang cukup tinggi. "Angka kematiannya berkisar 50 persen hingga 90 persen, bergantung pada faktor yang mempengaruhinya," kata Tjandra dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca juga: WHO: Ebola Menyebar Terlalu Cepat)
Penularan virus ebola amat mudah. Di antaranya, melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan orang yang terinfeksi. “Penularan virus Ebola juga telah terjadi pada hewan liar yang terinfeksi sakit atau mati,” kata Tjandra. Hewan liar yang dia maksud yakni simpanse, gorila, monyet, antelop hutan, dan kelelawar buah. (Baca juga: WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)
Virus ebola memiliki masa inkubasi 2-21 hari. Gejala terkenanya penyakit ini cukup bervariasi dan sering muncul tiba-tiba. Tjandra menjelaskan, gejala awal seseorang terjangkit virus ebola kadang berupa demam tinggi hingga 38,8 derajat Celcius. Gejala lainnya mirip dengan penyakit malaria, demam tifus, disentri, influenza, dan beberapa infeksi bakteri lain. (Baca juga: Unair: Kemungkinan Penularan Ebola ke Indonesia Relatif Besar)
Gejala lebih serius ditandai dengan munculnya diare, kotoran berdarah atau berwarna gelap, muntah darah, mata merah, distensi, perdarahan arteriola sklerotik, petekia, ruam, dan purpura. Gejala lain bersidat sekunder termasuk hipotensi (tekanan darah rendah), hipovolemia, dan takikardia.
Jika terjadi perdarahan internal dan eksternal dalam tubuh pasien, menurut Tjandra, hal tersebut harus diperhatikan. Perdarahan dapat disebabkan oleh reaksi antara virus dan platelet yang memproduksi bahan kimia. “Ebola virus dapat mempengaruhi tingkat sel darah putih dan platelet sehingga mengganggu pembekuan darah,” ujarnya.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Ayah: Hamdan Zoelva Sering Terima Teror
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Berhemat, DKI Jakarta Tarik Semua Mobil Dinas
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi
Ratusan Warga Bima Dibaiat Dukung ISIS