TEMPO.CO, Jakarta - Dua jurnalis asal Prancis yang bekerja di RAR, stasiun televisi negara itu, Thomas Charles Tendies dan Valentine Burrot, diduga terkait dengan gerakan kelompok bersenjata di Papua. Keduanya saat ini masih diperiksa di ruang penyidikan Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua. (Baca: Salahi Izin, Jurnalis Prancis Ditangkap di Papua )
“Iya, benar, itu Thom dan satunya seorang perempuan, mereka akan ketemu kami, mereka diutus oleh kantor OPM di Prancis, mereka adalah wartawan kami,” kata Panglima Kodap VII Organisasi Papua Merdeka wilayah Lapago Jayawijaya, Erimbo Enden Wanimbo, saat menghubungi Tempo, Jumat, 8 Agustus 2014. (Baca: OPM Akui Tewaskan Dua Polisi)
Enden mengatakan kedua jurnalis tersebut belum sempat berjumpa dengan petinggi OPM di markasnya di sekitar Distrik Pirime, Lanny Jaya. “Mereka ditangkap di hotel di Wamena sebelum ketemu kami, mereka tidak bersalah,” ujarnya.
Enden meminta kepolisian membebaskan kedua wartawan tersebut. “Kami minta lepaskan mereka, sekali lagi, mereka tidak punya kesalahan apa-apa. Mereka hanya ingin meliput, bukan dengan tujuan politik atau ada kepentingan tertentu,”ujarnya lagi.