TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pemerasan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan ini dinilai bersifat sistematis karena pengelola TKI melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sejak peristiwanya pada 2004 hanya berubah nama dan pengelola. (Baca: Migrant Care Laporkan Data Pemerasan TKI ke KPK)
"Sebenarnya ganti casing saja. Secara sistemik tata kelola bermasalah dan ada pembiaran," kata Adnan di kantornya, Rabu, 6 Juli 2014. Sedangkan terstruktur, ujar dia, pegawai yang seharusnya pensiun dipekerjakan kembali oleh BNP2TKI. Adapun masif, pemerasan ini terjadi di banyak tempat, yakni di Bandara Juanda, Surabaya, Lombok, dan bandara besar lainnya.
Karena itulah, menurut Pandu, KPK dalam waktu dekat ini akan mengundang pihak-pihak terkait dengan seperti BNP2TKI, Kementerian Tenaga Kerja, Migrant Care, Dewan Perwakilan Rakyat, dan stakeholder lainnya. Tujuannya untuk mengkaji keberadaan BNP2TKI serta kinerja instansi terkait. "Bukan memeriksa ya. Berkoordinasi, bahasa yang sopan," kata dia. KPK juga mengklaim sudah mempunyai hasil rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan pada 2011.
Pada saat menggelar inspeksi mendadak di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta pada 27 Juli lalu, pimpinan KPK dan Bareskrim Polri, beserta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan menjumpai fakta pahit di lapangan. (Baca: Polisi Tahan Lima Tersangka Pemeras TKI di Bandara)
Ketika di ruangan karantina, tak dijumpai satu pun petugas. "Padahal orang datang ke Indonesia bergelombang sampai malam," ujarnya. Selain itu, di bea cukai juga tak ditemui satu pun petugas. Untuk itu, KPK sedang mendiagnosa separah apa kondisi pengelolaan TKI.
"Di lapangan kita jumpai penyalahgunaan wewenang, belum ada rekomendasinya apa tapi faktanya memprihatinkan," ujarnya. Bahkan, kata Adnan, ada sejumlah anggota DPR yang mempunyai Perusahaan Jawatan Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan travel pemulangan TKI.
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ancaman ISIS
Berita terpopuler lainnya:
Ainun Najib: Next Project, Kawalpilkada.org
Google Tarik Game 'Bomb Gaza,' Dianggap Provokatif
Juru Parkir Liar di Kota Tua Raup Rp 2 Juta Sehari