TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur berencana mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan pemerasan terhadap TKI di Bandara Soekarno-Hatta.
Gatot mengatakan kemungkinan lembaganya akan meminta KPK untuk bekerja sama mengatasi masalah tersebut. "Mungkin kami akan berkoordinasi lebih dalam," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 30 Juli 2014.
BNP2TKI, tutur dia, sebelumnya telah berkoordinasi dengan 14 kementerian dan lembaga, seperti kepolisian, Imigrasi, Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja, dan PT Angkasa Pura, untuk mengatasi permasalahan ini. Beberapa lembaga tersebut beberapa kali melaporkan dan menangkap pihak yang memeras TKI. "Seperti Angkasa Pura yang sudah beberapa kali menangkap stafnya yang nakal," katanya.
Namun, menurut dia, BNP2TKI belum pernah bekerja sama dengan KPK. Ia berharap KPK memiliki cara yang berbeda untuk mengatasai masalah ini. "KPK mungkin punya cara sendiri."
Sabtu, 26 Juli lalu, KPK menggelar inspeksi mendadak terkait dengan pemerasan yang dilakukan terhadap TKI di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dalam operasi itu, Komisi mengamankan 18 orang, beberapa di antaranya merupakan personel TNI dan kepolisian. (Baca: KPK Sidak di Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang)
Gatot mengatakan belum menjadwalkan kunjungannya ke KPK tersebut lantaran masih libur panjang hari raya Idul Fitri. Menurut dia, setelah libur berakhir, lembaganya akan merapatkannya terlebih dahulu. "Kami akan rapat internal," tuturnya. (Baca: Sidak Soekarno-Hatta, 4 Orang Ditangkap Lagi)
NUR ALFIYAH
Terpopuler:
Suap Aparat Indonesia, Perusahaan AS Didenda
Situs Berita Palsu Sama dengan Kampanye Hitam
Larang Pungli, Warga Dikeroyok Puluhan Anggota PP
KPK: Wajah Pemeras TKI Ditayangkan di Bandara
Situs Berita Palsu, Ini Cara Stop Penyebarannya
Makin Percaya Daerah, Kabinet Makin Ramping
Hadapi Situs Berita Palsu, Lakukan Hal Ini