TEMPO.CO, Jayapura - Untuk yang kesekian kalinya kembali terjadi aksi penembakan senjata api oleh orang tak dikenal di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua. Aksi penembakan kali ini terjadi pada pukul 14.00 WIT, Rabu, 16 Juli 2014, di sekitar wilayah Kampung Dangobak. Kampung ini terletak di antara wilayah Tingginambut dan Kalome, Kabupaten Puncak Jaya.
Dari data yang dihimpun Tempo, awalnya ada 10 mobil pengangkut sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) berjalan beriringan dari arah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Tapi tepat di Kampung Dangobak, rombongan mobil ini ditembaki orang tak dikenal. Akibatnya, dua orang dikabarkan tewas, beberapa orang luka, empat mobil dibakar, dan sisanya menyelamatkan diri ke Mulia. (Baca: Lagi, Penembakan di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini)
Peristiwa penembakan ini dibenarkan oleh Komandan Distrik Militer Puncak Jaya Letnan Kolonel Infanteri Lukman Arif. "Dua orang sopir meninggal dunia dan satu orang menderita luka-luka. Kejadian ini merupakan penghadangan dan pembakaran empat mobil dobel kabin jenis Strada. Mobil ini sedang mengangkut sembako dari Wamena ke Mulia. Kini aparat gabungan TNI-polisi sedang ke lokasi kejadian," kata Lukman, Rabu, 16 Juli 2014.
Kasus penembakan yang menewaskan warga sipil ini juga dibenarkan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw. "Benar ada penembakan dan saat ini anggota kami sedang ke lokasi kejadian. Tapi kami belum tahu secara pasti identitas para korban tewas," kata Paulus, Rabu, 16 Juli 2014.
Aksi penembakan orang tak dikenal maupun dari kelompok sipil bersenjata di wilayah Puncak Jaya terakhir kalinya terjadi pada 9 April 2014. Penembakan itu terjadi saat berlangsungnya pencoblosan pemilihan legislatif. Saat itu, aparat TNI berhasil menembak satu orang anggota sipil bersenjata dan mengamankan dua pucuk senjata api dari kelompok yang diidentifikasi sebagai kelompok kriminal tersebut. (Baca: Hari Pencoblosan, Dua Penembakan Terjadi di Papua)
CUDING LEVI
Terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara
Pertama dalam Sejarah, 2 Menteri Diperiksa KPK