TEMPO.CO, Cirebon - Jelang Lebaran, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Cirebon menaikkan tarif parkir secara ilegal. Tarif parkir motor normalnya Rp 1.000 menjadi Rp 3.000, begitu pun tarif parkir mobil yang biasanya Rp 2.000 menjadi Rp 4.000. Pemerintah setempat menuding pengelola parkir di pusat belanja itu tidak menyetorkan pajaknya ke kas daerah.
"Di Pusat Grosir Cirebon (PGC) tarif parkir mencapai Rp 3 ribu per motor. Kenaikan itu tak ditambah dengan pelayanan yang baik," kata Fajri, warga Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan soal tarif parkir, Senin, 14 Juli 2014.
Priyadi, pengunjung Surya Toserba juga mengeluhkan hal serupa. Dengan kenaikan tarif parkir itu, tidak ada peningkatkan pelayanan. Kondisi tempat parkir tidak nyaman, petugas parkirnya juga kurang. "Jadi pengunjung harus cari sendiri tempat parkir, padahal jumlah pengunjung cukup padat," kata dia.
Seorang petugas parkir di PGC yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan pemberlakuan tarif baru dilakukan khusus menjelang Lebaran. "Ini rutin tiap tahun. Cuma setahun sekali saja berburu rejeki," ujarnya.
Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cirebon Maman Kirman menyatakan kenaikan tarif parkir yang dilakukan sepihak oleh pengelola pusat perbelanjaan di Kota Cirebon itu ilegal. "Sampai saat ini belum ada kenaikan tarif parkir. Motor tetap Rp 1.000 dan tarif parkir mobil Rp 2.000," kata dia.
Untuk itu, Maman berjanji akan mengirimkan surat teguran kepada pengelola parkir di pusat-pusat perbelanjaan itu. Menurut dia, yang paling keterlaluan, yaitu pengelola parkir di PGC, karena kenaikannya sangat tinggi. Bahkan sejak Mei 2013 lalu, pengelola parkir di PGC tidak menyetorkan pajak parkir ke kas daerah.
Hal yang sama pun terjadi pada parkir di Surya Toserba. Maman menyatakan tarif parkir di pusat perbelanjaan itu ilegal. Karena pajak parkirnya belum pernah disetorkan ke kas daerah. Padahal pajak yang harus disetorkan ke kas daerah adalah 30 persen dari total pendapatan parkir. "Mereka tidak setor karena koordinator pengelola parkir selalu berganti-ganti sehingga tidak diketahui dengan jelas siapa yang bertanggung jawab," kata dia.
IVANSYAH
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'