Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakar Pos Keamanan, Puluhan Warga Malili Ditangkap  

image-gnews
Seorang warga melempari aparat polisi saat terjadi bentrokan di  Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/2). Bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara warga Pandan Raya dengan seorang pengusaha yang dinilai salah alamat. TEMPO/Fahmi Ali
Seorang warga melempari aparat polisi saat terjadi bentrokan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/2). Bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara warga Pandan Raya dengan seorang pengusaha yang dinilai salah alamat. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Malili - Kepolisian Resor Luwu Timur menangkap 57 orang terduga pelaku pembakaran pos pengamanan PT Sinar Indonesia Merdeka (Sindoka), Jumat, 27 Juni 2014. Puluhan warga yang ditangkap ini diduga terlibat langsung dalam aksi pembakaran pos pengamanan perusahaan kelapa sawit yang saat itu dijaga sejumlah anggota Brigadir Mobil (Brimob) dan satuan pengamanan internal PT Sindoka.

"Kami mencokok mereka yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran dua pos pengamanan milik PT Sindoka," ujar Kapolres Luwu Timur, Ajun Komisaris Besar, Rio Indra Lesmana, Jumat, 27 Juni 2014. (Baca juga: Sengketa Lahan Karawang Dimenangkan Agung Podomoro)

Pembakaran dua pos pengamanan, Kamis, 26 Juni 2014, diduga dipicu oleh kekesalan warga Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, yang mengklaim sebagian areal perkebunan hak guna usaha (HGU) PT Sindoka milik sejumlah warga.

Selain menangkap, polisi juga menyita 30 senjata tajam seperti parang dan badik yang diduga digunakan warga untuk mengintimidasi manajemen Sindoka, sebelum berlangsungnya aksi pembakaran.

Sejumlah pertemuan dan mediasi yang dilakukan pemerintah daerah maupun kepolisian selama ini tidak menuai hasil. Kedua belah pihak tetap saling klaim terkait dengan status kepemilikan lahan. Bahkan, Keputusan pengadilan tinggi Makassar hingga upaya banding yang dilakukan kedua kubu sampai ke Mahkamah Agung juga terkesan diabaikan.

Kondisi semakin diperparah, ketika manajemen PT Sindoka, membuat pagar pembatas di atas lahan seluas 3.500 hektare yang diklaim memiliki HGU. Sebaliknya, sejumlah warga setempat tetap melakukan aktivitas perkebunan di dalam areal yang diklaim PT Sindoka dengan dalih sebagian lahan memiliki sertifikat atas nama warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pembakaran pos pengamanan terjadi di pos dua dan pos 3 sekitar pukul 14.05 Wita dan berlanjut hingga pukul 16.00 Wita, Kamis sore, 26 Juni," tuturnya.

Mendengar adanya pembakaran, ratusan personel Polres Luwu Timur yang turun ke lokasi terkendala dengan hujan lebat, sehingga para pelaku pembakaran tidak sempat ditangkap.

Sebenarnya, Pemerintah daerah Luwu Timur melalui Camat Mangkutana, Satri, bermaksud menggagas mediasi lanjutan untuk mempertemukan warga dengan manajemen PT Sindoka. Namun mediasi tersebut urung dilaksanakan karena warga merasa tidak ada gunanya pertemuan dilakukan dan semakin menambah masalah. (Baca juga: Tanah Dieksekusi, Kampung Bugis di Denpasar Rusuh)

HASWADI

Berita Lain
Apa Saja Fitur Unggulan di Android L?
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Ahok
Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

51 hari lalu

Ilustrasi sengketa tanah. Pixabay/Brenkee
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.


Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Sejumlah warga menggelar aksi solidaritas di Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 11 Oktober 2023. Warga asli dari lima kampung yakni Pasir Merah, Belongkeng, Pasir Panjang, Sembulang Tanjung, dan Sembulang Hulu yang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang tahap pertama menggelar aksi solidaritas dan doa bersama menolak untuk direlokasi. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat


Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan slayer yang dikenakannya saat mengikuti debat Cawapres keempat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat kali ini bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.


Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto didampingi Wakil Menteri Raja Juli Antoni dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di sela penyerahan sertifikat BPN di Yogyakarta Kamis sore (7/12). Tempo/Pribadi Wicaksono
Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik agraria terbaru yaitu terjadi di Pulau Rempang pada 8 September 2023. Hal itu bermula sejak hadirnya Badan pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) sebagai Otorita Batam. Otorita itu memiliki hak pengelolaan atas seluruh tanah di wilayah tersebut. Pulau Rempang menjadi salah satu pulau yang dikelola BP Batam. Pulau Rempang hendak dikosongkan untuk membuat proyek Rempang Eco City. Pulau itu sendiri dianggap sebagai kawasan hutan meskipun dihuni oleh sekira 7.500 penduduk. ANTARA
Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.


Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Sejumlah siswa SD berjalan di antara puing-puing kebakaran perkampungan padat penduduk Kapuk Muara di Penjaringan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Sekitar 1.000 warga dari 200 kepala keluarga mengungsi akibat rumah mereka hangus dalam kebakaran yang terjadi pada Minggu (30/7) di perkampungan padat penduduk tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan


Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Anak-anak bermain di lapangan balai RW Dago Elos, Bandung, Rabu, 16 Agustus 2023. Anak-anak dan ibu-ibu mengalami trauma psikis pasca kerusuhan saat polisi menyerang dan membobol paksa rumah-rumah warga di Dago Elos dalam kasus sengketa tanah. TEMPO/Prima mulia
Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.


Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang putusan sengketa tanah di klaster perumahan di Paramount Land, Tangerang Selatan, Senin 31 Juli 2023. Sidang digelar oleh Pengadilan Negeri Tangerang dengan obyek dua bidang tanah seluas total 7800 meter persegi. (Istimewa)
Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.


Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Pemilik lahan memasang pagar di jalan depan rumah-rumah warga Cluster Green Village, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.


Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Satu rumah warga Green Village Bekasi Utara terancam dibelah setelah PN Bekasi mengeksekusi putusan yang memenangkan gugatan pemilik lahan. Tempo/Adi Warsono
Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.