TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah Kota Parepare akan membangun institut teknologi B.J. Habibie. Rencana ini disampaikan Wali Kota Parepare Taufan Pawe saat berkunjung ke kampus Universitas Hasanuddin (Unhas). Dalam pertemuan bersama Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Palubuhu, Wali Kota Taufan mengajak Unhas untuk membantu proses pendirian institut.
"Parepare adalah kota kelahiran mantan presiden B.J. Habibie, makanya kami menjadikan nama B.J. Habibie sebagai inspirasi pada institut ini," kata Wali Kota Pare Pare Taufan Pawe, Jumat, 20 Juni 2014.
Taufan mengatakan, selain menyampaikan tujuan pembentukan institut, pemerintah Parepare ingin mendapatkan saran dan pendapat dari Universitas Hasanuddin. Parepare adalah kota yang tidak memiliki banyak sumber daya alam, sehingga untuk berkembang hanya mengandalkan jasa.
"Inilah salah satu alasan kami ingin mendirikan institut dengan harapan bisa memberikan jasa pendidikan kepada masyarakat, baik di Kota Parepare maupun dari daerah lain," katanya.
Dia mengatakan awalnya pemerintah ingin mendirikan universitas, tapi B.J. Habibie memberi saran agar pemerintah berfokus memilih satu jurusan, yaitu komputer dan sains. Dengan demikian, pilihannya jatuh pada institut. Kerja sama dengan Unhas adalah sebuah harapan agar universitas itu bisa menjadi induk semang dan pembina sumber daya manusia. (Baca juga: Penghafal Al-Quran Bisa Masuk Universitas Hasanuddin)
Sebelum memutuskan bekerja sama dengan Unhas, Pemerintah Kota Parepare juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan. "Berdirinya institut ini tidak akan mematikan universitas negeri atau swasta yang sudah ada di Parepare," kata Taufan.
Rektor Unhas Profesor Dwia menyambut baik rencana pembangunan institut ini. Unhas pun siap bekerja sama membangun institut teknologi B.J. Habibie di Parepare. Sebab, sebagai universitas tertua di Indonesia timur, "Kami punya kewajiban moral untuk ikut mempersiapkan sumber daya manusia yang andal."
MUHAMMAD YUNUS
Berita Lain
Usai Diberedel, Keluarga Prabowo Ingin Beli Tempo
Pro-Prabowo, Mereka Punya Luka Batin yang Berat
Kata Carrefour, Lebih Mudah Unilever Ketimbang UKM