TEMPO.CO, Bandung - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan kuota transmigran tahun ini dipangkas. Sebab, sebagian anggaran dipakai untuk membenahi infrastruktur di daerah tujuan pengiriman transmigrasi.
"Kalau biasanya bisa di atas 10 ribu kepala keluarga, kali ini di bawahnya," ujarnya di Bandung, Kamis, 19 Juni 2014.
Menurut dia, pengurangan jumlah kuota itu bukan disebabkan oleh pemangkasan anggaran Kementerian untuk menekan defisit APBN. Namun ada kebutuhan lain untuk meningkatkan kualitas infrastuktur, seperti pembangunan jalan dan penyediaan fasilitas air bersih. "Kita ingin semuanya mendapat fasilitas yang memadai, sehingga anggaran pemberangkatan dikurangi," tuturnya.
Anggaran transmigrasi tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun berasal dari Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara dan daerah. Namun Muhaimin tidak merinci anggaran program untuk membangun infrastruktur di lokasi tujuan transmigran. (Baca: Mau Jadi Transmigran? Tunggu 8 Tahun)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Hening Widiatmoko menyatakan sejumlah daerah masih meminta agar kuota transmigrannya ditambah, salah satunya Pemerintah Jawa Barat. "Peminat program transmigrasi di daerah mencapai puluhan ribu orang, tapi tiap tahun yang dikirim hanya ratusan keluarga."
Dia mencontohkan, pada 2013 hanya 380 keluarga yang ikut transmigrasi dari Jawa Barat, sedangkan tahun ini turun jadi 138 keluarga. "Setiap tahun terus turun," ujarnya. (Baca: Kalimantan Tengah Tolak Transmigran Baru 2013)
Daerah tujuan transmigran juga makin sedikit. Sejumlah daerah yang dulu menjadi daerah tujuan transmigran kini menjadi daerah pengirim. Sumatera, misalnya, kini sudah jenuh. Daerah tujuan transmigran saat ini hanya di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. (Baca: Tahun Ini Ada Lokasi Transmigrasi Baru di Toraja)
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK: Jangan Ada Lagi Menteri Seperti Suryadharma
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi