TEMPO.CO, Subang -- Satuan Lalu-Lintas Polres Subang, Jawa Barat, telah mengidentifikasi tujuh siswa SMA Al-Huda, Cengkareng, Banten, dan sopir bis yang tewas dalam insiden kecelakaan maut di Tanjakan Cicenang, Subang, Jawa Barat.
Ketujuh siswa dan siswi SMA Al-Huda yang meregang nyawa di lokasi kejadian kecelakaan tersebut adalah Abdul Rahman, Angga Praditya Ahmad Rizki, Riska Albiani, Silvi Oktaviani, Destiana, Febry Fitriani dan Ajeng Narulita serta sopir bis pariwisata Dasril. "Mereka kami evakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Ciereng," kata Kepala Satlantas Polres Subang Ajun Komisaris Bariu Bawana kepada Tempo, Selasa malam, 17 Juni 2014.
Dari 38 siswa korban yang luka berat, sebagian dievakuasi ke Puskesmas Jalan Cagak dan lainnya ke Rumah Sakit Ciereng, Subang. "Semua korban luka berat sedang menjalani perawatan intensif dari tim medis," ujar Bariu. (Baca:Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas)
Sejauh ini Bariu masih belum bisa memberikan keterangan rinci tentang penyebab kecelakaan. "Kami masih harus melakukan olah tempat kejadian perkara," ia beralasan.
Lagipula, menurut Bariu, pihaknya lebih mengutamakan proses evakuasi yang memakan waktu berjam-jam karena kondisi bis terbalik dan ringsek.
Peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di turunan tajam, panjang, dan berkelok tersebut, menurut saksi mata, Tatang, warga Cicenang, dipicu oleh bis pariwisata B 7529 YB yang kehilangan kendali, lalu oleng dan langsung menabrak tiang listrik.
Setelah itu, bis yang mengangkut 54 siswa SMA Al-Huda Cengkareng, Provinsi Banten, langsung menabrak Kijang yang datang dari arah Subang menuju Bandung. Bis kemudian terjungkal ke pinggir tebing dan terbalik.
Bis pariwisata tersebut merupakan bagian dari lima bis rombongan wisata pelajar SMA Al-Huda yang baru pulang dari lokasi wisata Tangkuban Parahu menuju lokasi wisata pemandian air panas Ciater.
NANANG_S
Berita lainnya:
Wanita Ini Jual Jasa Prostitusi di Perpustakaan
Survei: Capres Sederhana Lebih Disukai Pemilih
KPK Tangkap Bupati Biak Numfor