TEMPO.CO, Bangkalan - Satu peleton anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akan diterjunkan ke Surabaya pada 19 Juni mendatang. Mereka ditugasi membantu proses eksekusi penutupan lokalisasi Dolly. "BKO (Bantuan Kendali Operasi) anggota kami ini atas permintaan Satpol PP Jatim," kata Kepala Satpol PP Bangkalan, Bambang Setiawan, Senin, 16 Juni 2014.
Satu peleton atau sekitar 30 personel ini, kata Bambang, masih akan ditambah jika saat penutupan Dolly dilaksanakan, terjadi kekurangan personel akibat penolakan. "Kami siap membantu melancarkan penutupan Dolly." (Baca: Soal Dolly, DPRD Surabaya Tidak Ajukan Interpelasi)
Satpol PP Bangkalan juga akan mengantisipasi eksodus pekerja seks Dolly dengan menggelar razia rutin pascapenutupan. "Soal razia ini sudah kami matangkan. Selain kami instansi TNI, Polri juga akan dilibatkan."
Menurut Bambang, ada sejumlah tempat di Bangkalan yang rawan jadi tempat mangkal pekerja seks Dolly. Antara lain di alun-alun Kota Bangkalan, belakang Stadion Gelora Bangkalan, dan warung-warung kaki lima di sepanjang jalan akses menuju Jembatan Suramadu. (Baca: Komnas HAM Minta Penutupan Dolly Ditunda)
Kepala Dinsosnakertrans Bangkalan, Ismet Effendi, mengatakan tidak akan melakukan pembinaan terhadap pekerja seks eks Dolly yang nantinya tertangkap razia. Mereka akan dikirim langsung ke panti tunawisma di Surabaya dan Kediri. "Biar dibina di wisma," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita lainnya:
Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak
Gwyneth Paltrow Rujuk dengan Chris Martin
Pasang Gambar Gus Dur, Tim Prabowo Diminta Izin