TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Malaysia telah mengutus atase pendidikan dari kedutaannya di Indonesia ke Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Tujuannya, meminta penjelasan ihwal dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi asal Malaysia berinisial JK di Lembang akhir pekan lalu.
Dekan FK Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan utusan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta itu bertandang pada Senin lalu. Dalam pertemuan itu, FK Unpad memaparkan kronologi dugaan pemerkosaan tersebut. "Di satu sisi, ia mengakui pelayanan Unpad ke mahasiswa Malaysia masih yang terbaik," ujar Tri.
Atas terjadinya dugaan pemerkosaan itu, pemerintah Malaysia dan FK Unpad sama-sama ingin agar pengawasan terhadap mahasiswa baru di asrama lebih diperketat lagi. Mahasiswa asal Malaysia juga diminta waspada terhadap segala upaya kejahatan. "Tanpa diminta, kami sudah melakukan imbauan itu," ujar Tri.
Dia mengatakan masalah benturan budaya, perilaku, dan kebiasaan kerap muncul di kalangan mahasiswa asing yang didominasi pelajar asal Malaysia di FK Unpad. "Tanpa bermaksud rasialis, dari Malaysia ada mahasiswa dengan budaya Tionghoa, Melayu, dan India," katanya.
Dari keterangan sejumlah rekan kampusnya, JK agak sulit bergaul. Tri menduga masalah itu yang menjadi pangkal keluarnya JK dari asrama khusus bagi mahasiswa baru. "JK mahasiswa angkatan 2013 yang seharusnya tinggal di asrama kampus selama setahun," ujarnya.
Pada Maret lalu, JK keluar asrama dan memilih tinggal di sebuah tempat kos di Jalan Sukawening. Tempat kos yang tak jauh dari kampus itu, kata Tri, banyak dihuni mahasiswa asal Malaysia. Janjinya JK akan kembali lagi masuk asrama pada 12 Mei lalu, namun tak ditepati.
ANWAR SISWADI