TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terpaksa menggunakan bambu sebagai bahan pembuat jembatan darurat.
Jembatan dari bambu ini digunakan warga Paten karena Jembatan Kepil sebagai jalur utama untuk evakuasi bencana Merapi ambrol. Jembatan yang menghubungkan Desa Paten dan Desa Sewukan ini ambrol pada Februari 2014. "Ini hasil patungan warga," kata Kepala Desa Paten Sutarno, Jumat, 9 Mei 2014. (Baca: Sebagian Jalur Evakuasi Merapi Rusak Parah)
Warga sempat meminta perbaikan jalur evakuasi. Pemerintah Kabupaten Magelang juga sudah datang mengecek jalur itu. Namun, hingga kini, tak kunjung ada perbaikan. "Jembatan ini setidaknya sudah ada sejak sebulan lalu," ujarnya.
Dia mengatakan jalur utama evakuasi itu memiliki panjang 25 meter dan lebar 5 meter. Warga Paten kemudian membuat jembatan dari bambu sepanjang 25 meter dengan lebar 1,5 meter. Jembatan ini mereka fungsikan untuk sejumlah kegiatan keseharian, misalnya sebagai jalan untuk siswa yang bersekolah di Desa Sewukan.
Jembatan dari bambu ini, kata Sutarno, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat harus memutar melewati jalur lain. Menurut dia, ini merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Desa Paten dengan Desa Sengi. Panjangnya sekitar 500 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang Sutarno mengatakan pemerintah setempat akan memperbaiki jalur evakuasi utama di Desa Paten pada Juni tahun ini. "Kami masih menunggu proses lelang proyek ini," ujarnya. (Baca: Jalur Evakuasi Gunung Slamet Mulus tapi Sempit)
SHINTA MAHARANI
Berita lain:
Cara Bupati Bogor Mengelak Disebut Terima Suap
Boediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Ini Dia Kesalahan Pertama Van Gaal kepada MU