TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif mengaku diajak bertemu dengan Wakil Presiden Boediono melalui tim bentukannya untuk membahas kasus Bank Century di Istana Kepresidenan Yogyakarta (Gedung Agung), Sabtu, 3 Mei 2014. Permintaan itu disampaikan melalui pesan pendek.
"Endak mau saya. Lalu saya balas, 'cukup (bertemu) dengan timnya saja'," kata Syafii saat ditemui menjelang kedatangan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, di kediamannya di Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Sabtu, 3 Mei 2014. (Baca: Boediono Bersaksi di Sidang Century Awal Mei Nanti)
Dalam pesan pendek pada telepon selulernya, tim itu mengatakan telah berada di Yogyakarta. Tim tersebut akan datang ke kediaman Syafii pada Sabtu siang. Sore harinya, tim akan menjemput Syafii untuk bertemu dengan Boediono di Gedung Agung. Pertemuan tersebut kemungkinkan besar untuk membahas kasus Bank Century. Sedangkan Boediono akan dipanggil menjadi saksi di persidangan dalam kasus tersebut.
Kepada Tempo, Staf Khusus Wakil Presiden, Yopie Hidayat, menjelaskan bahwa memang salah satu anggota rombongan Wakil Presiden Boediono mengontak Syafii, menanyakan apakah Syafii Maarif bersedia datang menemui Boediono yang sedang melakukan kunjungan pribadi ke Yogyakarta. "Namun sejak awal rencananya adalah tim kami yang akan sowan bersilaturahmi ke Buya Syafii hari ini," kata Yopie. Yopie kemudian menceritakan bahwa akhirnya dia bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, dan Abdilah Toha, teman lama Boediono, yang berkunjung ke kediaman Syafii Maarif.
Menurut Yopie, pertemuan itu berlangsung selama satu setengah jam. "Tidak ada agenda apa-apa. Tentu saja Buya Syafii bertanya soal Century, dan saya jelaskan tentang kasus itu kepada beliau," kata Yopie.
Syafii membantah jika penolakannya itu berkaitan dengan posisi Boediono yang tengah berkasus. "Kami hargai. Tapi saya endak ada masalah dengan Boediono. Saya endak pengin musuh. Ya, (karena) endak ada yang dibicarakan. Basa-basi itu endak perlu," kata Syafii.
Dia mendapat informasi, pada hari yang sama, Boediono menemui tim hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, berkaitan dengan pembahasan kasus Century. Syafii menduga pertemuan itu untuk menyakinkan bahwa Boediono tidak bersalah. "Mungkin dia (Boediono) tidak makan apa-apa (hasil korupsi). Tapi kan waktu itu dia menjabat Gubernur Bank Indonesia," kata Syafii.
Soal kemungkinan adanya dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Boediono saat menjabat Gubernur BI, Syafi enggan berkomentar lanjut. "Definisi korupsi sekarang kan luas sekali, toh. Ya, repot," kata Syafii. (Baca: Teka Teki Boediono dalam Kasus Century)
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Terpopuler:
Jokowi Nyapres, Ahok: Kacau-Balau Jakarta Ini
Tak Serahkan iPod, Boediono Bisa Dijerat Pasal Suap
Ahok: Jokowi Jangan On-Off