TEMPO.CO, Boyolali - Peningkatan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada membuat penduduk di wilayah sekitar Merapi bersiaga. Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan saat ini tengah mendata kendaraan untuk evakuasi.
Pihaknya mendata kendaraan bak terbuka milik warga yang bisa dipakai untuk evakuasi dalam kondisi darurat bila Gunung Merapi meletus lagi. “Sampai sekarang kami tidak memiliki kendaraan khusus evakuasi sehingga memanfaatkan kendaraan milik warga,” kata Kurniawan, Kamis, 1 Mei 2014.
Pendataan dilakukan dengan mencatat nama pemilik kendaraan, nomor yang bisa dihubungi, jenis kendaraan, hingga kapasitas angkut. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, dia sudah punya data akurat berapa banyak kendaraan yang bisa digunakan dan bisa mengangkut berapa warga. “Kami juga akan berkoordinasi dengan pemilik kendaraan untuk persiapan proses evakuasi,” katanya.
Meski tengah mendata, dia tidak bisa memastikan apakah pemilik kendaraan bersedia meminjamkan kendaraannya untuk evakuasi. Karena itu, dia berupaya menemui pemilik kendaraan secara langsung. “Penyiapan jalur evakuasi harus diiringi dengan ketersediaan kendaraan untuk evakuasi,” ucapnya.
Selain mendata kendaraan untuk evakuasi, Kurniawan juga berkoordinasi dengan jaringan sukarelawan. Menurut dia, ada 29 kelompok sukarelawan yang bersiaga di desa di sekitar gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. “Sukarelawan itu dibentuk warga desa. Mereka tersebar di berbagai titik di lereng Merapi,” katanya.
BPBD Boyolali juga menyiapkan 75 personel SAR untuk mengantisipasi kondisi terkini Merapi. Personel SAR ditempatkan di pos-pos pengamatan Merapi. Dia menegaskan siap menghadapi hal terburuk dari Gunung Merapi.
Karena status Merapi sudah naik menjadi waspada, Kurniawan yang juga Komandan SAR Boyolali mengatakan pendakian ke Gunung Merapi ditutup sejak Rabu, 30 April, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (Baca: Pendakian Merapi saat ini hanya untuk penelitian)
Pendakian hanya diperbolehkan untuk penyelidikan dan penelitian terkait dengan mitigasi bencana. “Kami melarang masyarakat mendaki Gunung Merapi sampai statusnya turun jadi normal,” katanya. Pihaknya sudah menyiapkan petugas yang menjaga pintu pendakian dari Selo dan Musuk.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
PT PAL Incar Proyek Rekayasa Umum
Rieke Diah Bantah Berambisi Jadi Menteri Tenaga Kerja
Besok, 65 Ribu Buruh Bekasi 'Geruduk' Jakarta
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal