TEMPO.CO, Denpasar - Matt Christopher, 28 tahun, yang sempat dituduh membajak pesawat Virgin Air rute Brisbane-Denpasar mengaku sedang depresi gara-gara bermasalah dengan istrinya. Sebelum terbang ke Denpasar, Christoper sempat minum dua butir obat Voltaren, empat Panadol, dan dua kaleng minuman bersoda.
“Tadi malam pelaku diperiksa sekitar dua jam sekaligus diambil sampel darah dan urine,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Bali Ajun Komisaris Besar Hery Wiyanto, Sabtu, 26 April 2014. (Baca: 'Pembajak' Pesawat Virgin Bawa Obat-obatan)
Insiden "pembajakan" pesawat Boeing 737-800 Virgin Australia bernomor VOZ41 terjadi setelah Christopher mabuk dan menggedor-gedor pintu kokpit pesawat, Jumat kemarin. Pilot pun menyangka terjadi pembajakan dan mengirimkan sinyal 7500 (sinyal pembajakan) ke menara pengawas lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC). Christopher kemudian dilumpuhkan. Pesawat Boeing 737-800 yang mengangkut 137 penumpang dan enam kru ini lalu berhasil mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Menurut Hery, Christopher tampak kelelahan sehingga pemeriksaan dihentikan. Ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Trijata Polda Bali.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Christopher mengaku memiliki masalah keluarga dengan istrinya yang berasal dari Bandung. Christopher kehilangan kontak dengan istrinya setelah mereka berpisah karena sang istri pulang ke Indonesia dua minggu lalu.
Hery mengatakan pihaknya akan kembali memeriksa Christopher setelah sehat. Menurut Hery, Christopher belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. (Baca: "Pembajak" Virgin Air Terancam Penjara 2 Tahun)
ROFIQI HASAN
Berita lain:
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang
Timnas U-19 Siap Bersaing di Grup B Piala Asia
Tito Vilanova Meninggal
