TEMPO.CO, Bogor - Hari pertama bekerja sebagai Wali Kota Bogor yang baru, Bima Arya Sugiarto, Selasa, 8 April 2014, menggelar rapat di dalam bus pariwisata setelah melakukan kukurusukan atau blusukan, seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Blusukan yang dilakukan oleh Bima di antaranya mendatangi sejumlah instansi pemerintah atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bogor. Ia juga meninjau sejumlah lokasi di Kota Bogor. Bima didampingi seluruh pejabat SKPD.
Dalam rapat yang dilakukan sambil terus berkeliling kota itu, Bima membahas berbagai masalah yang dinilainya menjadi prioritas untuk ditangani. Di antaranya masalah sampah, pedagang kaki lima (PKL), kemacetan lalu lintas, hingga taman kota. Apalagi masalah-masalah tersebut menjadi kerumitan di sekitar Kebun Raya Bogor. “Kebun Raya merupakan etalase Kota Bogor. Dinas terkait harus melakukan pembenahan,” kata Bima.
Kesemrawutan lalu lintas akibat tidak tertibnya kendaraan angkutan kota juga menjadi perhatian Bima. Apalagi kemacetan lalu lintas di sekitar Kebun Raya Bogor disebabkan kesemrawutan itu. Karena itu, dia meminta Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor mencarikan solusi untuk mengatasinya. "Saya tunggu tiga hari Kepala DLLAJ memberikan laporan secara lengkap terkait dengan permasalahan dan konsep apa yang akan dan harus dilakukan,” ujar Bima.
Bima juga menyoroti maraknya PKL yang menimbulkan permasalahan sampah sehingga merusak wajah Kota Bogor. "Saya berharap kepada dinas terkait untuk segera melakukan revitalisasi pedagang dan pengawasan PKL agar tidak terus bertambah,” ucapnya.
M SIDIK PERMANA
Terpopuler
4 Spekulasi Jejak MH370 Tak Terpantau Radar TNI
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Zona Pencarian MH370 Pindah Lokasi
Bersaksi untuk Andi Mallarangeng, Adhyaksa Kesal
Ini Penyebab Agnes Terlihat seperti Memakai Popok