TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang, meminta Firman Wijaya, pengacara Anas Urbaningrum, fokus menyelamatkan kliennya dari kemungkinan digantung di Monumen Nasional Jakarta. (Baca: Anas: Kalau Korupsi, Gantung Saya di Monas).
"Anas perlu diingatkan, fokus saja (pada kasusnya) supaya tak digantung di Monas. Ini lebih penting karena menyangkut nyawa. Jangan menyebar pernyataan yang tidak-tidak," kata Palmer saat dihubungi, Senin, 31 Maret 2014. (Baca: Anas: Duit DP Toyota Harrier dari SBY)
Palmer menanggapi pernyataan Anas dan Firman tentang uang pemberian SBY kepada Anas. Sebelumnya Anas dan pengacaranya, Firman Wijaya, menyatakan bahwa SBY pernah memberikan uang tunai senilai Rp 250 juta sebagai tanda terima kasih turut menyukseskan pemenangan dalam Pemilihan Umum 2009. Anas mengklaim, dari uang tersebut, sebanyak Rp 200 juta digunakan untuk uang muka pembelian mobil Harrier.
Palmer menyayangkan sikap Firman yang menerima keterangan kliennya tanpa memakai saringan fakta yang kuat. Tindakan Firman ini, kata Palmer, justru akan menjatuhkan nama baiknya sebagai pengacara. "Sebagai pengacara, itu harus selektif," kata Palmer.
Sebagai sesama pengacara, Palmer mengklaim punya keinginan untuk bicara dan diskusi dengan Firman. Akan tetapi, hal itu tak jadi dilakukan karena takut dituding mempengaruhi, terutama karena hubungan klien kedua pengacara ini kerap bersinggungan.
Palmer mengaku tak memahami maksud Anas yang menyebar tuduhan bahwa uang muka pembelian Harrier dari Presiden SBY. Menurut Palmer, Anas tak pernah masuk dalam tim sukses yang memenangkan SBY dan Boediono sebagai presiden dan wakil presiden pada 2009. Ia menduga ada kaitan antara pernyataan Anas dan situasi politik menjelang pemilu legislatif. "Entah maksudnya apa dan siapa yang diuntungkan sekarang ini," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet