TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana US$ 1 juta atau sekitar Rp 11 miliar untuk program dana penerjemahan buku yang akan diikutsertakan dalam Frankfurt Book Fair 2015. Tahun depan, Indonesia merupakan tamu kehormatan pada pameran buku terbesar di dunia itu.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, mengatakan Indonesia telah berkomitmen menjadi tamu kehormatan dalam pameran itu. Adapun dana Rp 11 miliar itu akan digunakan untuk menerjemahkan buku-buku bermutu yang akan ditampilkan ke komunitas penerbit pada pameran itu.
“Kita akan pamerkan 2.000 buku, ditargetkan 200 buku diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan Inggris,” ujar Wiendu di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis, 27 Maret 2014.
Wiendu mengatakan Indonesia memutuskan mengambil posisi sebagai tamu kehormatan dalam pameran Frankfurt karena melalui pameran itu bisa menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. “Indonesia memiliki latar belakang cukup panjang dalam kesusastraan yang perlu kita tampilkan ke dunia internasional,” ujarnya.
Menurut dia, pameran itu bakal dihadiri 7.000 peserta dari 114 negara. Selain itu, ada lebih dari 10 ribu jurnalis dengan rata-rata 500 ribu pengunjung per tahun. "Sekitar 60 persen pengunjungnya melakukan transaksi bisnis," ujarnya.
Untuk mempersiapkan Indonesia sebagai tamu kehormatan, Kementerian telah membentuk lima komite, yaitu Komite Buku dan Penerjemahan, Komite Pameran dan Pertunjukan, Komite Kerja Sama, Komite Acara dan Protokol, serta Komite Promosi, Media, Publikasi, dan Dokumentasi.
Ketua Panitia Nasional Indonesia Guest of Honor Frankfurt Book Fair Agus Maryono mengatakan terkait dengan penerjemahan buku, panitia nasional berharap para penulis, penerbit, penerjemah, serta institusi terkait dapat segera mengajukan proposal penerjemahan agar dana yang telah disiapkan dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Saat ini Komite Buku dan Penerjemahan tengah bekerja keras untuk melakukan langkah-langkah akselerasi agar semua pihak yang relevan dapat mengajukan proposal sesegera mungkin,” katanya.
Untuk pengajuan buku atau karya yang akan dipamerkan dalam pameran Frankfurt 2015 paling lambat diterima panitia pada 15 April 2014. Panitia menargetkan, pada Oktober 2014, buku-buku yang akan dipamerkan dalam pameran 2015 itu telah rampung diterjemahkan.
Untuk ketentuan umum dan kriteria pemilihan buku dan karya untuk Frankfurt Book Fair 2015, serta mekanisme pengajuan proposal subsidi penerjemahan dan mekanisme persetujuan subsidi dapat dilihat dalam laman www.indonesiafbf.com.
ERWIN Z
Berita lain
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
I Love You, Ucapan Terakhir Pramugara MH370
Ahok Diserang Sayap PKS, Ini Kata Gerindra
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors