TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan mengirim tim untuk mengklarifikasi kasus penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. “Tim yang dikirim itu sekitar tiga orang, dan hari ini akan langsung ke sana,” kata Direktur Bina Usaha Kesehatan Kementerian Akmal Taher saat dihubungi, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut Akmal, tim tersebut nantinya meminta keterangan pada dokter dan perawat yang menangani bayi itu. Selain itu, tim akan bertemu dengan bagian hukum rumah sakit untuk memastikan penerapan standar pengamanan. (Baca: Ini Ciri Bayi yang Diculik dari RS Hasan Sadikin).
Saat ini Kementerian belum menerima laporan detail penculikan. Namun, bila diihat dari pemberitaan yang berkembang, Akmal menyebutkan penculikan itu disebabkan penipuan. “Makanya kami akan pastikan apakah rumah sakit sudah menjalankan standar prosedur pengamanan yang telah ditetapkan.” (Baca: Motif Penculikan Bayi di Bandung Masih Misterius).
Sesuai standar pengamanan rumah sakit, Akmal melanjutkan, seharusnya setiap orang yang menggendong bayi di rumah sakit harus diketahui identitasnya. Baik itu perawat, dokter, maupun keluarga. “Tidak boleh ada seorang pun yang membawa anak tanpa diklarifikasi petugas,” ujarnya. (Baca juga: Daftar Kasus Penculikan Bayi di Rumah Sakit).
Sebelumnya seorang bayi perempuan baru lahir diculik di ruang Alamanda Kelas III atau ruang 17 Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Selasa malam, 25 Maret 2014. Penculiknya seorang perempuan berseragam layaknya dokter. Si bayi adalah anak kedua pasangan Toni Manurung-Lasmaria Manulang yang baru lahir sekitar pukul 09.30 WIB.
IRA GUSLINA SUFA
Topik terhangat
MH370 | Kampanye 2014 |Jokowi |Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terkait
Motif Penculikan Bayi di Bandung Masih Misterius
Daftar Kasus Penculikan Bayi di Rumah Sakit
Ini Ciri Bayi yang Diculik dari RS Hasan Sadikin
Penculik Bayi di Bandung Menyamar sebagai Dokter