TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemberitaan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) Purnama Suwardi meninggal dunia akibat sakit. Menurut juru bicara TVRI, Usi Karundeng, Purnama wafat pada Rabu, 19 Maret 2014, pukul 12.00 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta Pusat. "Beliau dirawat karena mengalami komplikasi gangguan jantung, paru-paru, dan ginjal," kata Usi kepada Tempo.
Usi mengatakan Purnama sebelumnya akan dipindahkan ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita untuk mendapat perawatan intensif. Namun, sebelum rencana ini berjalan, Purnama wafat. Wafatnya Purnama, kata Usi, menjadi kehilangan besar bagi TVRI. "Rencananya para direktur akan melayat ke rumah duka sore ini," ujarnya.
Sebelum menjabat Direktur Pemberitaan, Purnama menempati posisi sebagai Kepala Pendidikan dan Pelatihan TVRI. Jabatan Direktur Pemberitaan baru dipegang Purnama sebulan lalu, setelah kisruh pengelolaan anggaran dan pengaturan siaran TVRI mencuat. (Baca: Komisi I DPR Tetap Blokir Anggaran TVRI).
Purnama Suwardi lahir di Solok, Sumatera Barat, pada 8 November 1961. Dia berkarier di TVRI sebagai reporter pada 1987, sebelum menduduki beberapa jabatan penting di bagian pemberitaan televisi pelat merah ini.
Selain pendidikan reguler, Purnama pernah mengecap pelatihan khusus di bidang produksi dan manajemen siaran televisi dari berbagai media internasional, seperti CNN, ABC Australia, dan NHK Jepang.
Beberapa acara yang pernah dikelola Purnama di TVRI yakni Dian Rana, Gelar Wicara, Spektrum, dan siaran langsung kegiatan kenegaraan. Selain merancang dan membuat berita televisi, Purnama juga dikenal sebagai penulis buku. Beberapa buku yang pernah dia buat yakni Koloni Pengucilan Boven Digoel dan Seputar Bisnis dan Produksi Siaran Televisi.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler
Media Malaysia Sebut RI Bantu AS Sembunyikan MH370
Wartawan Prancis Bikin Menhan Malaysia Melongo
Komandan Polisi Tewas Ditembak di Mapolda Metro
KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi