TEMPO.CO, Jember - Aparat Komando Distrik Militer 0824 Jember menangkap 35 pemuda berambut cepak di Hotel Nusantara Jember, Rabu, 12 Maret 2014. Para pemuda itu diketahui berasal dari Lampung dan Palembang. Mereka tinggal di hotel itu sejak satu bulan yang lalu. "Sampai sekarang masih dimintai keterangannya oleh petugas," ujar Komandan Kodim 0824 Jember Letnan Kolonel Arh. Wirawan Yanuarto.
Para pemuda yang berusia antara 18 hingga 20 tahun itu diduga kuat telah menjadi korban penipuan calo untuk menjadi taruna di Sekolah Calon Bintara (Secaba), Sukorejo, Jember. Pasalnya, kata Wirawan, mereka tidak tercatat dalam dokumen rekrutmen resmi calon tentara. "Kami mendapat laporan dari pengurus RT yang curiga dengan keberadaan mereka di hotel itu," kata Wirawan.
Setelah mendapat laporan, aparat Kodim langsung melakukan penyelidikan. Ternyata para pemuda tersebut telah berhari-hari menginap di hotel itu tanpa kegiatan yang jelas. "Setiap sore mereka berolahraga di alun-alun kota. Sikap mereka cenderung tertutup," katanya.
Hasil pemeriksaan sementara, kata dia, para pemuda itu mengaku sedang mengikuti pendidikan hingga bulan April 2014. Mereka juga mengaku direkrut sejumlah orang untuk menjadi taruna Secaba sejak Juni 2013 lalu.
Petugas masih mendalami pengakuan mereka, apakah benar korban penipuan atau sedang terlibat kasus sehingga tinggal di hotel. Menurut Wirawan, dalam pemeriksaan itu, dirinya juga berkoordinasi dengan Kodam V/Brawijaya. "Kami masih koordinasi dengan pimpinan. Jika mereka ini masyarakat sipil dan tidak ada hubungannya dengan TNI, kami serahkan ke polisi," kata Wirawan.
Siswanto, Ketua RT 1 RW 22 Kampung Osing, Kelurahan Jember Lor, Patrang, mengakui dirinyalah yang melaporkan para pemuda itu ke Markas Kodim. Siswanto mencurigai para pemuda itu karena sering terlihat seliweran di Stasiun Jember. Siswanto pernah bertanya kepada salah satu dari mereka. "Ngakunya berada di Jember karena sedang menunggu pengumuman Secaba," katanya.
Semula Siswanto percaya dengan keterangan mereka. Namun dia curiga ketika para pemuda itu mengumpulkan uang hingga jutaan rupiah dan akan diberikan kepada seseorang yang menjanjikan bisa masuk ke pendidikan militer itu. "Saya mengecek ke Secaba. Ternyata di sana sedang tidak ada penerimaan siswa baru," kata Siswanto.
Alvin, seorang pegawai Hotel Nusantara Jember, mengatakan para pemuda itu diantar check in oleh seorang perempuan sebulan lalu. Perempuan itu, kata dia, mengaku ibu pemuda berinisial DW, koordinator kegiatan mereka selama di Jember. "Mereka datang secara bertahap. Pertama sebulan lalu, dan rombongan kedua dua minggu lalu. Katanya dari Lampung," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY