TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko akan mengevaluasi seluruh gudang senjata dan amunisi milik TNI menyusul ledakan yang terjadi di gudang milik Komando Pasukan Katak TNI AL di kawasan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu kemarin. "Kami harus evaluasi untuk perbaikan ke depan," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2014.
Menurut dia, evaluasi itu berlaku tak hanya untuk gudang yang belum lama berdiri, tapi juga terhadap gudang-gudang yang sudah tua. "Kami akan lihat kembali," ujar Moeldoko. Langkah itu diharapkan bisa mencegah terulangnya insiden ledakan gudang amunisi. (Baca: Kopaska, Pasukan Elite Pemilik Gudang yang Meledak)
Sebelumnya, sekitar 87 orang terluka dan satu orang tewas akibat ledakan gudang senjata dan amunisi milik Kopaska TNI AL. Sebagian dari para korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Port Medical Centre milik PT Pelindo II. Seorang anggota TNI AL yang turut menjadi korban mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 11.00. Ledakan dipicu oleh percikan api dari gudang amunisi. Puluhan anggota TNI AL yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian segera memadamkan api. (Baca: Kronologi Ledakan Gudang Amunisi Kopaska Versi TNI)
Sebelum api padam, alarm tanda bahaya berbunyi. Mereka diperintahkan menjauh dari lokasi. "Baru berlari 3-5 meter, gudang sudah meledak," kata seorang anggota TNI AL yang enggan menyebutkan namanya kepada Tempo. Akibat ledakan di gudang amunisi ini, banyak proyektil dan pecahan proyektil yang beterbangan.
PRIHANDOKO
Berita Lainnya:
Curhat Chris dari Panti Samuel: Ayah-Bunda Galak
Hujan Proyektil Warnai Ledakan Gudang Amunisi
Kantor Istri Penyekap Pegawai di DPR Terkunci
Teriaki Sitok Buayawan, Mahasiswa UI Diperiksa