TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meminta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio untuk menuntaskan penyelidikan insiden ledakan gudang amunisi, senjata, dan bahan peledak Komando Pasukan Katak TNI AL Pondok Dayung, Tanjung Priok. Ia meminta TNI AL segera membentuk tim pencari fakta atas peristiwa yang menyebabkan korban 87 orang.
"Tidak boleh menduga-duga sebelum ada hasil penyelidikan dengan tuntas," kata Djoko melalui pesan singkat, Rabu, 5 Maret 2014.
Djoko menyatakan, laporan atas ledakan gudang amunisi sudah disampaikan KASAL sejak pagi saat menghadiri Hari Ulang Tahun Badan Search and Rescue Nasional ke-42 di Pelabuhan Merak, Banten. Dalam kesempatan tersebut, KASAL melaporkan jumlah korban ledakan masih berjumlah 50 orang.
Sedangkan berdasarkan laporan terakhir TNI AL, jumlah korban ledakan gudang amunisi berjumlah 87 orang yang terdiri dari satu korban tewas atas nama Sersan Satu Imam Syafi'I dan 86 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Sebanyak 26 korban luka menjalani perawatan di Rumah Sakit Suka Mulya, Tanjung Priok. Tiga puluh lima korban dirawat di RS Port Medical Centre, Jakarta Utara. Dua puluh korban di RS Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusat termasuk jenazah Sertu Imam. Tiga korban di Dinas Kesehatan Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara. Sedangkan dua orang korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
FRANSISCO ROSARIANS
Terkait:
KSAL Klaim Gudang Amunisi Tak Penuh Senjata
Kopaska, Pasukan Elit Pemilik Gudang yang Meledak
Korban Gudang Amunisi Dibawa ke Port Medical
Masih Ada Api di Gudang Amunisi yang Meledak