TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Riau berdampak buruk bagi kualitas udara. Lebih dari sepekan terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Riau dinyatakan tidak sehat, bahkan berbahaya. "Kualitas udara saat ini sangat buruk di sejumlah wilayah," kata Kepala Pusat Pengelolaan Ekologi Region Sumatra, Kementerian Lingkungan Hidup, M. Ilham Malik, saat memberikan pemaparan di Posko Penanggulangan Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin, 3 Maret 2014.
Ilham menyebutkan kualitas udara pada level berbahaya terjadi di empat wilayah, yakni Kabupaten Siak dengan Indeks Pencemaran Udara berada pada angka 500 Psi atau sangat berbahaya. Kemudian Perawang 500 Psi atau sangat berbahaya, Kandis 500 Psi atau sangat berbahaya dan Bangko 500 Psi atau sangat berbahaya.
Di wilayah Duri Field 361 Psi atau sangat berbahaya, Duri Camp 334 Psi atau sangat berbahaya, Dumai 218 Psi atau berbahaya, Pekanbaru 110 atau tidak sehat, Rumbai 135 Psi atau tidak sehat dan Minas 144 Psi atau tidak sehat.
Dia menjelaskan udara masuk kategori sehat jika Particulate Matter (PM-10) berada pada angka 0-50 Psi. Di lain pihak, udara dikatakan sedang jika PM-10 berada pada angka 50-100 Psi. Udara dinyatakan tidak sehat jika PM-10 berada pada angka 100-200 Psi, lalu udara dinyatakan berbahaya jika PM-10 berada pada 200-300 Psi. Sedangkan udara dinyatakan sangat berbahaya jika PM-10 berada pada angka 300-500 Psi.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Provinsi Riau, Diwani, mengatakan asap sisa kebakaran lahan yang menyelimuti sejumlah wilayah ini mengandung Particulate Matter (PM-10) berlebih, sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru.
Particulate Matter adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. PM-10 merupakan partikel kecil yang berbahaya. "Paparan PM-10 mampu mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernapasan," ujarnya
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Zulfadil, mengatakan pihaknya telah meliburkan sekolah sebagai antisipasi pencegahan penyakit saluran pernapasan akibat asap terhadap siswa sekolah. Keputusan libur sekolah sudah berlangsung sepekan terakhir. "Sebenarnya hari ini sudah mulai sekolah, tapi cuaca masih buruk sehingga sekolah mungkin akan diliburkan lagi," katanya, kepada Tempo.
RIYAN NOFITRA
Berita Lain
Jokowi Capres, Demokrat Setia dengan Konvensi
Benarkah PDIP Sudah Susun Kabinet Bayangan?
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
PDIP Sudah Dilobi Militer
Astrolog: Oktober 2014, Mega Rayakan Kemenangan