TEMPO.CO, Kupang - Jenazah Oensimus Tuas, 35 tahun, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tuas, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 27 Februari 2014, tiba di Kupang sekitar pukul 14.00 Wita.
Jenazah korban diterbangkan ke Kupang bersama istrinya, Ryani, menggunakan pesawat Garuda. Kedatangan jenazah disambut ratusan keluarga yang telah menunggu di Bandara El Tari Kupang.
Korban diketahui tewas tertembak saat bersama teman majikannya berburu babi hutan di salah satu hutan di Malaysia. Korban telah bekerja di Malaysia selama 13 tahun sebagai tukang kebun.
Ryani menduga korban ditembak oleh teman majikannya saat berburu babi hutan kelapa sawit tersebut pada 18 Februari 2014 lalu. Namun dia mengaku tidak mengetahui pasti apakah korban tertembak atau sengaja ditembak. "Saya tidak tahu, tapi saya menduga dia tertembak oleh teman majikannya itu," katanya.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian diraja Malaysia. Majikan korban diketahui belum membayar gaji korban selama setahun lebih. Karena itu, keluarga menuntut agar gaji korban dibayar secara utuh.
"Kami menuntut agar majikannya membayar penuh gaji korban yang belum terbayarkan setahun lebih," kata Damianus Tallok, keluarga korban. Ia juga menuntut pemerintah Malaysia segera membayar asuransi kecelakaan kepada istri korban.
Setelah didoakan di Bandara El Tari Kupang, jenazah Tuas langsung dinaikkan ke mobil dan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Alas, Kabupaten Belu, untuk dimakamkan.
YOHANES SEO
Berita Lainnya
Australia Sodorkan Bukti Biaya Perjalanan MUI
Hasil Lengkap dan Jadwal Liga Champions
Di Depan Kantor, Risma Pamitan Mundur
Gayus Lumbuun Menyatakan Bukti Transfer Palsu
Daging Halal-Nonhalal Diproduksi Satu Atap, Apa Kata Ketua MUI?