TEMPO.CO, Madiun - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, akan membersihkan abu vulkanis Gunung Kelud secara massal. Kegiatan itu dikemas dalam bentuk lomba kebersihan antarkelurahan di Kecamatan Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman. “Lomba akan dilaksanakan Sabtu,” kata Sekretaris Kota Madiun, Maidi, Selasa, 25 Februari 2014.
Pemenang berhak mendapatkan hadiah uang tunai. Namun Maidi engggan membeberkan jumlah uang yang bakal diberikan kepada pemenang. Sebab, mekanisme lomba masih dibahas hingga besok. “Hadiahnya akan diambil dari anggaran kegiatan satker (satuan kerja) terkait. Bisa dari Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.”
Lomba kebersihan digelar untuk meminimalkan kemunculan penyakit yang dapat mengganggu saluran pernapasan. Apalagi, abu vulkanis muntahan Gunung Kelud yang meletus dua pekan lalu belum berhasil dibersihkan secara total. Hingga kini, abu masih beterbangan dan menyelimuti jalan utama dan permukiman warga.
Abu vulkanis yang berhasil dikumpulkan penduduk, kata Maidi, akan disalurkan ke pengusaha material bangunan. Menurutnya, abu Gunung Kelud itu bagus digunakan untuk alas memasang paving block. Adapun uang hasil penjualan abu itu akan diserahkan ke kelurahan. (Baca: Abu Kelud di Yogya Suburkan Tanah)
Ketua Komisi Anggaran DPRD Kota Madiun, Istono, mengatakan pemerintah Madiun harus mencermati aturan main penggunaan anggaran sebelum lomba bersih-bersih abu Gunung Kelud dijalankan. “Jangan sampai menjadi masalah karena bertentangan dengan aturan,” kata politikus dari Partai Demokrat itu.
Istono mengapresiasi upaya pembersihan abu Gunung Kelud secara massal. Menurut dia, upaya itu akan mengurangi dampak negatif abu yang kemungkinan terhirup masyarakat sehingga bisa mengakibatkan gangguan saluran pernapasan.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Beita Terkait
Riset: Abu Kelud Lebih Baik Dibanding Merapi
Pengungsi Kelud Masih Tergantung pada Dapur Umum
Kelud Meletus, Petani Rugi Rp 140 Miliar
Pemda Kediri Diminta Hati-hati Kelola Dana Bencana