TEMPO.CO, Abuja – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nigeria menyelamatkan sedikitnya 15 WNI yang menjadi korban penipuan. Kelompok penipu “Sindikat 419” beroperasi di Nigeria dan beberapa Negara Afrika Barat lainnya.
“KBRI Abuja terus menerus mengingatkan masyarakat Indonesia soal kegiatan sindikat tersebut, namun masih saja ada sejumlah WNI yang telanjur menjadi korban dengan nilai penipuan yang cukup besar,” kata KBRI Abuja dalam siaran pers yang diterima Tempo, Minggu, 23 Februari 2014.
“Sindikat 419” adalah pasal yang menyebutkan tindak pidana penipuan atau “Advance Fee Fraudsters”.
Penipuan mereka tidak saja dalam jumlah besar, tetapi juga kecil-kecilan, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Modus operasi kelompok tersebut antara lain:
- Kontrak/tender palsu/kadaluwarsa atas nama instansi/lembaga pemerintah;
- Penipuan lowongan tenaga kerja;
- Penjualan aset negara fiktif;
- Surat menyurat bank palsu seperti pembayaran dengan L/C atau Certificate Bank Draft yang dikeluarkan oleh bank fiktif;
- Pencairan dana melalui Telegraphic Transfer (TT) dengan mengatas namakan bank sentral negara setempat;
- Penawaran kontrak kerja pada perusahaan fiktif maupun pelimpahan ahli waris dari orang yang tidak dikenal sebelumnya dan lain-lain.
Dalam melancarkan aksinya, “Sindikat 419” umumnya menggunakan e-mail, website, media sosial, faksimil dan telepon di business centre atau telepon genggam, dan jasa pos. Hal ini memudahkan mereka untuk menghilangkan jejak.
KBRI Abuja berharap adanya kasus-kasus penipuan tersebut tidak menghambat minat masyarakat untuk menjalin bisnis termasuk kesempatan lapangan kerja di Nigeria dan negara Afrika Barat lainnya mengingat potensi ekonominya cukup besar dan berkembang baik.
Lebih jauh KBRI meminta agar apabila masyarakat mendapatkan tawaran seperti di atas, dihimbau untuk menghubungi dan mengklarifikasi ke KBRI Abuja melalui email: kbri.abuja@gmail.com dan nomor Pejabat Konsuler KBRI Abuja: +234 812 722 4240 dan +234 708 201 4956.
NATALIA SANTI
Terpopuler :
Beli WhatsApp Rp 223,6 T, Berapa Kekayaan Zuckerberg?
Mengapa Path Batasi Pertemanan Penguna 150 Orang?
Path Pertimbangkan Hadir di Windows Phone
Jumlah Saham Bakrie di Path Tidak Sampai 1 Persen
Whatsapp Diakuisisi Facebook, Path Tidak Dijual