TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Marsis Sutopo mengatakan Borobudur mulai dibuka kembali untuk umum pada akhir pekan ini. Namun pengunjung hanya bisa mencapai halaman candi karena proses pembersihan badan candi dari debu masih berlangsung. "Kami terus membersihkan candi dari debu vulkanis Gunung Kelud," kata Marsis, Jumat, 21 Februari 2014.
Borobudur ditutup untuk pengunjung sejak Jumat, 14 Februari 2014. Petugas Balai Konservasi waktu itu menutupi 73 stupa teras dan induk Candi Borobudur menggunakan plastik pembungkus. Stupa candi juga pernah ditutup ketika Gunung Merapi meletus pada 2010.
Koordinator Urusan Pelayanan Masyarakat Balai Konservasi Borobudur Panggah Ardiyansyah mengatakan penutupan candi terpaksa dilakukan untuk kenyamanan pengunjung. "Abu vulkanis Kelud bisa membahayakan kesehatan pengunjung," katanya. Selain itu, pembersihan itu bertujuan melindungi candi dari kerusakan karena abu vulkanis.
Petugas mulai membuka penutup dari plastik mantel pada stupa sejak Senin lalu. Hingga hari ini, petugas sudah mengumpulkan 129 karung abu vulkanis dari badan candi. Sedangkan pada halaman candi terkumpul 128 karung abu.
SHINTA MAHARANI