TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar membantah dia mencuci uangnya lewat pengusaha Muhtar Ependy. Akil justru balik bertanya ketika ditanya kedekatannya dengan Muhtar.
"Siapa Muhtar Ependy?" kata Akil usai menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 20 Februari 2014.
Berdasarkan penelusuran Tempo, Akil dan Muhtar kerap berkongsi mengatur sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konsitusi. Bukti yang merekam keakraban keduanya terlihat jelas dalam potret Akil dan Muhtar di ruang kerja Akil di gedung MK.
"Kalau lu punya bukti foto saya dengan Muhtar, apa lu mau bilang saya penjahat juga?" katanya ketika ditanya soal kedekatannya dengan Muhtar dalam foto itu.
Dalam surat dakwaan jaksa, selain mengatur sengketa pemilukada, keduanya bekerja sama menyamarkan hasil suap itu. Akil didakwa menitipkan duit hasil suap ke Muhtar lewat Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Jakarta sebesar Rp 35 miliar.
Setelah duit itu dititipkan ke Muhtar, sebesar Rp 17,5 miliar lantas digunakan Akil, Rp 3,8 miliar ditransfer ke rekening CV Ratu Samagat—perusahaan milik istri Akil, Ratu Rita Akil--Rp 13,5 miliar dikelola Muhtar, Rp 1 miliar dipinjamkan ke PT Inter Media Network. Sisanya dibelikan sejumlah mobil dan motor. Akil membantah semua dakwaan.
"Pokoknya ini ada skenario semua," katanya.
KHAIRUL ANAM